KAWASAN INDUSTRI - JAKARTA. Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP) Novel Arsyad optimis Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City dapat dilirik banyak investor. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang, Subang Jawa Tengah, Rabu (8/6).
Novel Arsyad mengatakan, dengan adanya pelaksanaan seremoni tersebut membuktikan bahwa KIT Batang sangat diminati oleh para investor raksasa. Hal tersebut terbukti dari telah habisnya penjualan area lahan fase pertama dari KIT Batang seluas 450 hektar sehingga saat ini pengembangan KIT Batang memasuki fase kedua dimana pengembangan kawasan mencakup seluas 1.000 hektar.
"KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan di Indonesia yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dengan harapan dapat mendatangkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia," ujar Novel dalam siaran pers, Jumat (10/6).
Baca Juga: Bahlil Optimistis 50% Lahan di KIT Batang akan Terisi Penuh Investor di Akhir 2023
Selain itu, Novel menambahkan, PTPP sebagai anggota konsorsium yang juga berperan sebagai kontraktor nasional juga siap bersinergi dengan LG Energy Solution dalam pembangunan pabrik dengan kualitas terbaik.
Untuk diketahui, LG Energy Solution yang merupakan bagian dari LG Chem anak perusahaan dari LG Group dari Korea Selatan akan menempati lahan seluas 275 hektare (ha) dimana akan menerapkan teknologi terbaru konsorsium LG.
LG Energy Solution masuk ke dalam pengembangan KIT Batang Tahap Kedua untuk merealisasikan rencana investasi industri baterai listrik terintegrasi tahap kedua. Hal itu dilakukan menyusul acara groundbreaking fasilitas sel baterai senilai total USD 1,1 miliar yang dilaksanakan di Karawang, Jawa Barat pada bulan September 2021 lalu. Adapun, proyek grand package ini diharapkan mampu memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun ke depan.
Novel menyebut Kementerian/Lembaga telah berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam membangun dan menyiapkan fase pertama seluas 450 hektar di KIT Batang dimana seluruh area tersebut telah digunakan untuk pembangunan berbagai industri, mulai dari pabrik kaca, pabrik pipa, hingga pabrik baterai listrik.