PTPP Optimistis KIT Batang Dilirik Banyak Investor

Jumat, 10 Juni 2022 | 17:03 WIB   Reporter: Akmalal Hamdhi
PTPP Optimistis KIT Batang Dilirik Banyak Investor

ILUSTRASI. KIT Batang. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/aww.


Oleh karena itu, lanjut Novel, PTPP optimis bahwa kehadiran berbagai industri besar di KIT Batang akan membawa dampak baik bagi masyarakat terutama penyediaan lapangan pekerjaan. 

"Selain itu, kehadiran industri besar tersebut tentunya akan turut meningkatkan pendapatan negara sehingga berdampak terhadap perekonomian nasional," terang Novel.

Baca Juga: Bahlil: Lahan Kawasan Industri Terpadu di Batang Tahap Satu Ludes Dibeli Investor

Adapun KIT Batang dikelola dan dimiliki oleh Konsorsium BUMN dan Perumda, yang terdiri dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero), PT PP (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), dan Perumda Batang. Nah, selain menjadi salah satu perusahaan pengelola KIT Batang, PTPP juga berperan sebagai kontraktor utama dalam pembangunan beberapa proyek di Kawasan tersebut. 

PTPP di KIT Batang sedang menggarap sejumlah proyek, antara lain proyek pematangan lahan, pembangunan Rumah Susun yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, pembangunan Jalan KIT Batang Paket 1.4 yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang Tahap I Ruas Semarang-Batang yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, dan pembangunan Pabrik Kaca Pertama di Indonesia yang dimiliki oleh KCC Glass Corporation Ltd.

Sebagai informasi tambahan, KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 (tiga) kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare. 

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru