Pucak arus balik Kalideres diramal Minggu subuh

Jumat, 30 Juni 2017 | 19:05 WIB Sumber: Antara
Pucak arus balik Kalideres diramal Minggu subuh


JAKARTA. Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen memprediksi puncak arus balik di wilayahnya akan jatuh pada Minggu (2/7) dini hari.

"Perkiraan saya, puncak arus balik di daerah-daerah, termasuk Jawa dan Sumatera mulai sejak Sabtu (1/7), sehingga puncak di terminal ini akan terjadi pada Minggu (2/7) dini hari," kata Revi kepada Antara saat ditemui seusai mendampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di Terminal Kalideres, Jakarta, Jumat Arus balik itu diprediksi akan terus berlangsung sampai H+15 Lebaran, terang Revi seraya menunjukkan jumlah bus yang sudah tiba sampai pukul 07.00 WIB mencapai 77 unit dengan total 1.584 penumpang.

"Sementara itu rekapitulasi data penumpang pada H+4 Lebaran (29/6), bus yang tiba mencapai 199 unit dengan 2.099 penumpang, dan bus yang berangkat ada 157 unit dengan 1.084 penumpang," ujarnya.

Alhasil, lanjutnya, total bus yang tiba sejak 15 Juni-29 Juni 2017 mencapai 4.166 unit dengan total 26.640 penumpang, sementara jumlah bus berangkat pada rentang waktu itu ada sebanyak 3.930 unit dengan 47.347 penumpang.

Demi mengantisipasi kepadatan arus balik, Revi mengatakan posko pengamanan dan pelayanan gabungan Lebaran akan terus siaga selama 24 jam.

"Agak berbeda dibanding tahun sebelumnya, tahun ini banyak petugas, khususnya dari intel dan satreskrim yang berpakaian preman lebih proaktif turut menjaga keamanan dan ketertiban di Terminal Kalideres," katanya.

Senada dengan itu, Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Terminal Kalideres AKP Markus mengatakan saat ini ada sekitar 27 personel telah disiagakan.

"Kepolisian terdiri atas Brimob Polda Metro Jaya, satreskrim, intel, dibantu oleh koramil, dinas pemadam kebakaran, dan dinas kesehatan, serta tentunya dinas perhubungan akan bersama-sama menjaga kelancaran arus balik di Terminal Kalideres," katanya.

Ia menambahkan pihaknya akan menggelar Operasi Kemanusiaan dan Operasi Preman demi memastikan keamanan para pemudik yang tiba di terminal.

"Operasi Kemanusiaan itu kami fokus menjaga manusia dan barang bawaannya, sementara Operasi Preman diarahkan untuk menjaring oknum tertentu yang dianggap berpotensi membahayakan keselamatan penumpang," terangnya.

"Biasa penumpang arus balik datang dari kampung bersama sanak saudara yang kurang paham situasi di ibu kota. Ketidaktahuan itu kerap dimanfaatkan para preman," tambahnya.

Maka dari itu, kata Markus, pihaknya akan memastikan tidak ada preman berkeliaran di terminal, khususnya selama arus balik.

Di kesempatan berbeda, Kadishub Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan pihaknya akan memastikan angkutan malam hari (amari) terus tersedia selama arus balik di terminal utama dan tambahan.

"Sekitar lima sampai 10 amari tersedia di terminal utama seperti Kampung Rambutan, Kalideres, dan Pulo Gebang, ditambah sejumlah terminal tambahan seperti Grogol dan Lebak Bulus," katanya seraya menambahkan pihak dishub akan memastikan penumpang juga mendapat fasilitas air minum setibanya di terminal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru