Puluhan Rumah Roboh di Tasikmalaya Karena Pergeseran Tanah, Ini Solusi Dedi Mulyadi

Senin, 03 Maret 2025 | 14:26 WIB   Penulis: Ryan Suherlan
Puluhan Rumah Roboh di Tasikmalaya Karena Pergeseran Tanah, Ini Solusi Dedi Mulyadi

ILUSTRASI. Gubernur terpilih Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi (tengah) memberi hormat kepada Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (kiri) dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat (kanan) usai rapat paripurna Pengumuman Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Jawa Barat 2025 di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/1/2024). DPRD Provinsi Jawa Barat secara resmi mengumumkan penetapan Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Provinsi Jawa Barat periode 2025-2030 untuk selanjutnya diusulkan terkait pengesahan dan pengangkatan kepada Presiden RI melalui Kementerian Dalam Negeri. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.


PILGUB JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunggah konten video di kanal Youtube nya yang membahas tentang solusi pergerakan tanah yang terjadi di Tasikmalaya.

Bencana alam pergeseran tanah yang terjadi di Desa Cikondang, Kabupaten Tasikmalaya hingga saat ini terus meluas. Pergeseran tanah terjadi sejak akhir Januari 2025. Bencana yang terjadi mengakibatkan puluhan rumah warga roboh sehingga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Rumah warga yang roboh saat ini terhitung sebanyak 92 bangunan termasuk tempat ibadah yang mengalami kerusakan sehingga ratusan warga terpaksa untuk mengungsi pada bulan Ramadhan 2025 ini.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Senin (3/3/2025)

Menindaklanjuti bencana alam pergeseran tanah yang terjadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab dipanggil KDM mengerahkan timnya untuk meninjau langsung keadaan di tempat bencana. Melalui Kanal Youtube-nya, KDM membagikan konten perihal bencana alam pergeseran tanah.

KDM melakukan komunikasi secara langsung melalui video call dengan Kepala Desa Cikondang, Rosita guna memastikan kejelasan dari dampak bencana alam pergeseran tanah. Saat ini terdapat banyak keluarga yang mengungsi di GOR dan Aula Kantor setempat karena kondisi rumah yang tidak layak untuk ditempati dan khawatir adanya pergeseran tanah susulan.

"Sebanyak 45 KK atau 121 jiwa mengungsi ke rumah kerabat di luar desa, sedangkan 43 KK atau 102 jiwa tinggal di posko pengungsian," ucap Rosita, Minggu (2/3/2025).

Pihak desa masih mengunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai langkah penanganan lebih lanjut karena penyebab utama bencana pergerakan tanah belum dapat dipastikan.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 7.000 Per Gram Senin (3/3/2025)

KDM memberikan penawaran kepada Rosita mengenai penanganan kedepan salah satunya adalah Pembangunan rumah dari pemerintah provinsi Jawa Barat yang sudah disesuaikan dengan standar geologi yang dijadikan seperti rumah perkampungan adat.

Melalui videocall tersebut, KDM diantarkan secara virtual untuk meninjau keadaan para korban bencana di tempat pengungsian untuk menanyakan para warga mengenai rencana dan Solusi yang dicanangkan oleh KDM. Para warga yang ditanyakan secara langsung oleh KDM, menerima dengan bahagia rencana Pembangunan Kembali rumah dari pemerintah provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya: Cek 8 Hal di Mobil Ini Sebelum Mudik Lebaran

Menarik Dibaca: Diskusi BNI Investor Daily Round Table Bahas Tujuan Danantara Berdiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ryan Suherlan
Terbaru