JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat perusahaan Korea Selatan untuk berinvestasi di sektor properti di Bali dan Tangerang, Banten, dalam kegiatan Posco EFI Forum 2016 di Korea Selatan.
Dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (4/11), Kepala Thomas Lembong menyampaikan investor Korea Selatan yang bergerak di bidang pembangunan properti itu berencana membangun pusat perbelanjaan, ritel mall, bioskop dan duty free shop di Bali juga rencana proyek properti residensial dan ritel di Tangerang, Banten.
Tom, sapaan akrab Thomas, meyakinkan pusat perbelanjaan akan dapat membantu mempromosikan produk-produk hasil dalam negeri seperti buah-buahan, sayuran, hasil agribisnis lainnya, pakaian dan lainnya sehingga turut memberdayakan usaha kecil menengah di dalam negeri melalui kemitraan.
"Artinya keberadaan investasi yang dilakukan memiliki peran positif dalam mengembangkan perekonomian warga setempat," katanya.
Tom menjadi pembicara tamu istimewa dalam acara Posco EFI Forum 2016 yang digelar 31 Oktober - 2 November 2016 di Korea Selatan.
Pertemuan tersebut di fasilitasi oleh Kepala Perwakilan BKPM atau Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Seoul Imam Soejoedi dan mendapatkan dukungan penuh oleh KBRI Seoul.
Imam mengaku untuk investasi proyek-proyek properti baik residensial atau ritel, Kepala BKPM mengarahkan agat melihat tidak hanya pada kota-kota yang saat ini sudah berkembang, namun juga kepada kota-kota yang memiliki prospek besar menjadi metropolitan ke depannya.
"Sehingga ada persebaran ekonomi dan memberikan nilai tambah bagi daerah tersebut," katanya.
Berdasarkan data realisasi investasi Januari-September 2016 yang dihimpun BKPM, Korea Selatan menduduki peringkat ke delapan dengan nilai investasi mencapai US$ 743 juta dengan 1.944 proyek.
Nilai realisasi investasi dari Korea Selatan tersebut menyumbang 3,5 persen dari total realisasi investasi yang masuk pada periode Januari-September 2016.
Dalam periode ini, realisasi investasi meningkat 13,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 dengan nilai investasi Rp 453,4 triliun terdiri dari 21.843 proyek.
Realisasi investasi dalam kurun waktu tersebut juga menyerap tenaga kerja sebanyak 960.041 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News