MATARAM. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan setidaknya 20 hektare (ha) lahan untuk operasi pabrik gula di Doro Peti, Kabupaten Dompu.
"Begitu diminta saya langsung mengomunikasikan hal ini ke Dinas Perkebunan untuk segera bisa ditindaklanjuti," Kata Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin di Mataram, Sabtu (24/1).
Menurutnya, permintaan Menteri Perdagangan itu secara khusus disampaikan saat 10 gubernur yang tergabung dalam Mitra Praja Utama, yakni DKI Jakarta, Lampung, Jawa barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, NTB, Bali, dan NTT melakukan pertemuan rutin.
Kata Amin, areal 20 ribu hektare itu diperlukan mengingat pabrik gula pertama di Indonesia Timur itu, jika beroperasi akan memiliki kapasitas 5.000 ton per hari. Dalam artian, dengan keberadaan pabrik gula itu, nantinya akan menjadi penyuplai gula untuk kawasan Indonesia Timur.
Saat ini luas areal lahan tebu yang dikantongi PT Sumber Makmur Sejahtera yakni 5.700 hektare. Dimana di lokasi ini, pihak perusahaan sudah melakukan pembibitan untuk kemudian ditanam.
Pemerintah menargetkan pengoperasian pabrik gula di Kabupaten Dompu diharapkan dilakukan pada September 2015.
Orang nomor dua di NTB itu, menambahkan Kementerian Pertanian di tahun 2014 juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk pengembangan tanaman tebu oleh kelompok tani yang ada di kabupaten Dompu.
Bahkan, di tahun 2015, kembali Kementerian Pertanian juga rencananya akan menyiapkan dana Rp 21 miliar untuk pengembangan tebu di lokasi pabrik gula tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan NTB Husnul Fauzi mengatakan pembangunan pabrik yang masih dalam proses pembangunan itu diharapkan tuntas pada September 2015.
Untuk mempercepat beroperasinya pabrik gula itu, perusahaan juga telah melakukan percepatan pembangunan pabrik. Termasuk, mempercepat pembangunan pelabuhan yang juga akan menjadi tempat sandar kapal dan bongkar muat barang, khususnya gula yang sudah siap dikirim ke luar daerah, jika pabrik ini beroperasi.
"Sesuai rencana pembangunan pabrik gula ini diharapkan bisa beroperasi tahun 2015. Karenanya pembangunan pabrik terus dikebut, termasuk memperluas areal tanam tebu," ujarnya.
Pembangunan pabrik berikut ladang tebu dengan nilai investasi mencapai Rp1,6 triliun tersebut, akan mampu menyuplai kebutuhan gula di kawasan Indonesia Timur.
Ia menambahkan, semasa pembangunan pabrik, sudah dilakukan penanaman pohon tebu pada tahun 2014, di atas lahan seluas 1.000 hektare. Sementara di tahun 2015 diharapkan meningkat menjadi 3.000 hektare. Sehingga, secara keseluruhan luas areal pabrik baru mencapai 4.000 hektare. Artinya masih ada kekurangan 16.000 hektare.
Namun demikian, ia berharap pembangunan pabrik gula dengan investasi swasta tersebut, dapat mampu mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya di sekitar lokasi pembangunan pabrik.
Pabrik gula di Kabupaten Dompu itu, dalam setahun diperkirakan akan mampu memproduksi 750 ribu ton gula. Sedangkan, kebutuhan gula di kawasan Indonesia Timur dalam setahun mencapai 2 juta ton.
"Kalau ini sudah selesai, maka kebutuhan gula untuk Indonesia bagian timur akan bisa terpenuhi," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News