INVESTASI - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode 2018 yang mencapai Rp 721,3 triliun. Berdasarkan data realisasi investasi tersebut sebesar 15,8 % atau Rp 114,2 triliun merupakan realisais investasi dengan lokasi proyek di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi menuturkan bahwa realisasi meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Realisasi investasi di DKI Jakarta tahun 2018 mencapai Rp 114,2 triliun meningkat sebesar 5,1 % dibandingkan realisasi investasi tahun 2017 lalu sebesar Rp.108,6 triliun” ujar Edy dalam keterangan pers tertulis, Rabu (6/2).
Capaian realisasi investasi DKI Jakarta 2018 telah melampaui 122,6 % dari target 2018 yang telah ditetapkan, yaitu Rp. 93,1 triliun. Ia mengklaim pencapaian ini merupakan bukti komitmen menjadikan Ibukota sebagai primadona investasi. "Besarnya jumlah realisasi investasi PMA dan PMDN yang berhasil kita capai menjadi bukti bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat berkomitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai primadona investasi," sambung Edy.
DKI Jakarta menduduki peringkat tertinggi di Indonesia dalam realisasi investasi PMDN periode tahun 2018, sebesar Rp. 49,1 triliun berdasarkan data BKPM. Sementara, realiasi investasi PMA sebesar US$ 4,9 miliar. Lima sektor yang paling diminati investor PMDN dan PMA di DKI Jakarta, yaitu Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi; Konstruksi; Listrik, Gas dan Air; Perumahan, kawasan industri dan perkantoran; Industri makanan.
Edy optimis di 2019, DKI Jakarta dapat mencapai target realisasi investasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta periode 2018-2022, yaitu sebesar Rp. 100,2 triliun. “Selama dua tahun ini Jakarta telah melampaui target realisasi investasi, bahkan di saat pertumbuhan investasi melambat di tahun 2018, kami tetap mencapai target dan mengalami kenaikan. Pada tahun 2019 ini, kami harapkan Jakarta dapat menjadi primadona investasi di kawasan ASIA," jelas Edy.
Strategi yang dilakukan oleh pihaknya untuk menjadikan Jakarta sebagai primadona investasi di ASIA dijelaskan Edy, diantaranya aktif dalam kegiatan – kegiatan promosi investasi baik di dalam maupun di luar negeri, mengadakan kegiatan Business Forum di Luar Negeri dengan tujuan menawarkan potensi dan peluang investasi melalui kebijakan pemanfaatan skema KPDBU (Kerjasama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha) serta penguatan Jakarta Investment Center di Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta sebagai pintu gerbang para investor untuk menanamkan modalnya di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News