PEKANBARU. Asosiasi pengembang perumahan Real Estate Indonesia menargetkan membangun 8.000 unit rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Provinsi Riau pada 2015.
"Untuk mencapai target pemerintah membangun satu juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada tahun ini, DPD REI Riau mendapat target untuk membangun 8.000 RST," kata Ketua DPD REI Riau Amran Tambi, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan target pembangunan rumah murah atau Rumah Sejahtera Tapak (RST) bertipe 36 pada tahun ini naik dibandingkan pada 2013 yang sebesar 6.000 unit. Harga jual ke konsumen RST di Riau mencapai Rp 110 juta per unit, dengan subsidi bunga 7,25% dari pemerintah selama masa kredit.
Namun, ia mengatakan para anggota REI Riau tidak akan mudah untuk mencapai target tersebut karena sejumlah kendala. Kondisi bisnis properti dalam dua tahun terakhir diakuinya masih lesu karena daya beli masyarakat menurun, harga tanah di perkotaan makin tinggi, upah buruh bangunan dan harga bahan material naik, minimnya infrastruktur seperti jaringan listrik, dan hambatan regulasi seperti banyaknya retribusi di sejumlah daerah.
Bahkan, ia mengatakan target 6.000 unit RST pada tahun 2013 juga hanya terpenuhi sekitar 4.300 unit karena hambatan-hambatan tersebut.
"Kondisi bisnis sedang lesu karena itu DPD REI tidak bisa sendirian untuk mencapai target pembangunan rumah ini, perlu dukungan dari pemerintah bersinergi bersama-sama," katanya.
Menurut dia, untuk tahun ini pembangunan RST tidak terlalu banyak terfokus di Kota Pekanbaru karena tingginya harga tanah di daerah itu. "Sekitar 60% pembangunan RST akan berada di Kabupaten Kampar," katanya.
Meski begitu, ia mengatakan kebutuhan akan perumahan di Kota Pekanbaru sebenarnya masih tinggi karena banyak masyarakat berpenghasilan kecil belum memiliki rumah. Karena itu, ia menilai perlu ada terobosan baru dari pemerintah untuk membantu meningkatkan kemampuan beli masyarakat agar target RST bisa terpenuhi.
"Karena target tidak pernah tercapai, sekarang ini Kementerian Perumahan Rakyat dan DPP REI mengusulkan akan menambah subsidi uang muka sebesar Rp 4 juta. Kami doakan rencana ini disetujui oleh Kementerian Keuangan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News