KUPANG. Lebih dari seribu sapi yang hendak dikirim ke Jakarta tertahan di bagian karantina Pelabuhan Tenau Kupang. Sapi-sapi itu tertahan sejak Januari 2017. Ternak tersebut merupakan bagian dari kuota 65.000 sapi yang dikirim dari NTT untuk memenuhi kebutuhan daging nasional tahun ini.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Dani Suhadi mengatakan, pengiriman terhambat akibat keterlambatan tender pengadaan sapi dari pemerintah pusat.
"Memang masalahnya yakni ada hambatan dalam menetapkan operator pengadaan sapi. Kemarin ada 12 perusahaan yang tercatat mengikuti lelang, tetapi hanya satu perusahaan yang memasukkan berkas sehingga tender pengadaan sapi harus diulangi," ujar Suhadi.
Ia mengatakan, surat keputusan (SK) Gubernur NTT tentang penetapan kuota antarpulau sapi baru dikeluarkan 3 Februari lalu. Karena itu, SK tersebut masih butuh sosialisasi kepada masyarakat.
Setelah sosialisasi selesai, akan dilanjutkan dengan pengiriman sapi ke luar daerah.
Suhadi mengatakan, proses ini masih membutuhkan waktu satu pekan lagi sehingga ia memastikan pengiriman sapi ke Jakarta baru akan dilakukan akhir bulan ini.
Pasca-sosialisasi SK kuota sapi, lanjut Suhadi, pengusaha akan dipersilakan mengirimkan sapi ke luar daerah menggunakan jasa angkutan kapal tol laut maupun kapal kargo.
Kuota pengiriman sapi dari NTT tahun ini meningkat 2.000 ekor dari kuota 2016 sebanyak 63.000 ekor.
Seharusnya kuota 2016 hanya 56.250 ekor, tetapi terjadi lonjakan permintaan saat hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.
"NTT memenuhi tambahan permintaan sapi karena kuota di daerah cukup. Kuota sapi 2017 belum ditambah ternak lainnya seperti kuda dan kerbau yang mencapai sekitar 7.000 ekor, sehingga selama 2017 NTT akan mengirim sedikitnya 70.000 ternak ke luar daerah," kata dia.
(Sigiranus Marutho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News