Ribuan sawah di Kempar Riau alami kekeringan

Selasa, 04 Agustus 2015 | 15:04 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Ribuan sawah di Kempar Riau alami kekeringan


PEKANBARU. Pemerintah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mendata ada sebanyak 1.153 hektare lahan sawah di berbagai wilayah kecamatan daerah itu mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang terjadi selama tiga bulan terakhir.

"Kekeringan tidak hanya terjadi di luar Riau, namun di Kampar juga saat ini kondisinya telah mengkhawatirkan," kata Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar Ahmad Yuzar di Bangkinang, Ibu Kota Kampar, Senin (3/8) kemarin.

Ahmad Yuzar mengatakan itu saat rapat di Kantor Bupati Kampar di Bangkinang yang diikuti seluruh perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), perwakilan petani dan para ulama.

Ia mengatakan, rapat tersebut dilaksanakan menindaklanjuti dampak dari masalah kekeringan yang berkepanjangan selama tiga bulan terakhir melanda Kampar.

"Menurut laporan dari pemerintah kecamatan, ada sebanyak 1.153 hektare lahan pertanian padi sawah mengalami kekeringan," katanya.

Untuk mengatasi pengaruh dari kemarau yang berkepanjangan tersebut, lanjut dia, pemerintah setempat berupaya mencarikan solusi konkrit.

Salah satu upaya yang dimaksud yakni dengan mengumpulkan seluruh pihak terkait yang dapat mengambil keputusan cepat agar nantinya tidak ada petani yang dirugikan akibat gagal panen.

Saat ini, kata Yuzar, dari 4.600 hektare lahan tanam yang ada di Kampar, sebanyak 1.153 hektare dari enam kecamatan mengalami kekeringan.

"Di antaranya Kecamatan Kampar Utara sebanyak 423 hektare, Bangkinang sebanyak 265,70 hektare, Kecamatan Kampar ada 55 hektare, Kampar Timur 142 hektare, dan di wilayah Kecamatan Kuok ada sebanyak 190,70 hektare.

Kemarau juga melanda Kecamatan Salo dan mengeringkan sebanyak 77,30 hektare sawah, ujarnya.

Sementara hasil yang didapat dari laporan KTNA dan Dinas Pertanian Kampar, katanya saat ini masih memiliki selisih yang cukup tinggi, dari laporan KTNA bahwa hampir 70 % lahan pertanian mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan.

"Sedangkan menurut laporan dari Dinas Pertanian Kampar hanya sebesar 25 % yang akan mengalami puso jika tidak segera dicarikan solusinya. Walaupun ada selisih data sebanyak 45 % yang diterima, namun pemerintah tetap mengambil keputusan agar segera ditindaklanjuti dengan cermat masalah kekeringan yang melanda lahan padi sawah ini," katanya.

Ahmad Yuzar juga meminta agar seluruh SKPD dan pihak terkait untuk bersinergi menjawab semua permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

"Ke depannya perencanaan bidang pertanian akan disinergikan guna menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah daerah juga segera menyebarkan surat edaran untuk melakukan shalat istisqha memohon diturunkannya hujan.

"Imbauan ini akan diedarkan hingga ke tingkat desa dan masjid-masjid yang ada di Kabupaten Kampar. Saya juga berharap untuk fokus terhadap masalah kekeringan ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru