JAKARTA. Tim pemenangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Roy Suryo, memahami bila elektabilitas Agus-Sylvi disebut turun. Menurutnya, debat kandidat cagub-cawagub menjadi penyebab turunnya elektabilitas Agus-Sylvi.
"Kesimpulan yang kami ambil, justru survei ini sangat berguna bagi kami untuk mengetahui bahwa debat sangat penting bagi masyarakat. Kenapa (elektabilitas) Agus-Sylvi turun, itu karena debat," ujar Roy dalam pemaparan survei Poltracking Indonesia di Menteng, Jakarta, Rabu (1/2).
Roy mengatakan, pasangan Agus-Sylvi akan terus belajar untuk bisa menjadi lebih baik dalam debat selanjutnya. Menurutnya, penampilan Agus-Sylvi pada debat kedua juga sudah lebih baik dari debat pertama.
"Meskipun ada 'kecelakaan' dari Mpok Sylvi, ya kami akui," ujar Roy.
Kecelakaan yang dimaksud Roy adalah terkait Sylviana yang bertanya hingga melewati batas waktu yang diberikan moderator. Roy berterima kasih pasangan calon lain tidak memanfaatkan kesalahan itu untuk menyerang Agus-Sylvi.
Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap penilaian performa cagub dan cawagub pada debat pertama. Agus-Sylvi memiliki penilaian performa paling rendah yaitu 18,38%, Anies-Sandi mendapat 26,25%, dan Ahok-Djarot mendapat 28,63%. Sementara, sebanyak 26,74% responden menjawab tidak tahu.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha mengatakan, pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni mengalami tren penurunan elektabilitas. "Elektabilitas Agus-Sylvi mengalami penurunan cukup signifikan yaitu 4,50%," ujar Hanta.
Sebelumnya, pada survei Poltracking periode 9-13 Januari 2017, elektabilitas Agus-Sylvi adalah 30,25%. Pada survei kali ini, elektabilitas Agus-Sylvi menjadi 25,75%. Adapun, survei Poltracking ini dilakukan pada 24-29 Januari 2017.
Adapun, elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebesar 30,13%, dan elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 31,50%. Sementara, sebanyak 12,62% responden menjawab tidak tahu.
Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dan melibatkan 800 responden. Tingkat margin of error lebih kurang 3,46% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Jessi Carina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News