DKI JAKARTA - JAKARTA. Rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan down payment (DP) Rp 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, baru terjual 100 unit. Padahal, rusunami tersebut memiliki 780 unit.
"(Penghuni) sekitar 100 orang dari 780 unit," ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Kelik Indriyanto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
Kelik mengatakan, sebenarnya banyak warga yang mendaftar untuk membeli rusunami DP Rp 0. Banyak pula yang sudah dinyatakan memenuhi syarat administrasi oleh Dinas Perumahan.
Baca Juga: Anggaran DP 0% Rusunami dipotong, Pemprov DKI: Kerjasama dengan swasta
Namun, kebanyakan pendaftar tidak lolos verifikasi bank sehingga tidak bisa menyicil rusunami DP Rp 0. "(Jumlah penghuni) masih rendah itu memang ada beberapa persyaratan di Bank DKI belum bisa lolos, jadi peminat banyak," kata dia.
Salah satu hal yang menyebabkan pendaftar tidak lolos verifikasi bank, yakni memiliki cicilan lain. "Ada beberapa peminat hunian yang sudah punya kredit lain, ada kredit elektronik, kredit motor, ini mungkin BI checking istilahnya ya, itu enggak masuk (lolos verifikasi)," ucap Kelik.
Dana talangan untuk uang muka pembelian rusunami dengan DP Rp 0 dipangkas Rp 1,5 triliun dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta 2020. Dengan demikian, dana talangan yang akan tersedia hanya Rp 500 miliar.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Andrian mengatakan, dana talangan uang muka program rumah DP Rp 0 dipotong karena masih banyak unit kosong.
Baca Juga: DPRD DKI: Dana talangan uang muka rumah DP Rp 0 dipotong karena banyak unit kosong