Sambaran petir ancam Lebak sepekan mendatang

Sabtu, 22 April 2017 | 17:28 WIB Sumber: Antara
Sambaran petir ancam Lebak sepekan mendatang


LEBAK. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta warga mewaspadai sambaran petir disertai hujan deras selama sepekan mendatang.

"Potensi sambaran petir dan hujan deras berpeluang siang sekitar pukul 14.20 WIB sampai pukul 17.30 WIB," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu (22/4).

Peluang sambaran petir disertai hujan deras sehubungan tibanya masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Bahkan, beberapa hari terakhir sambaran petir disertai hujan lebat melanda wilayah Kabupaten Lebak.

Namun, pihaknya hanya menerima laporan seorang nelayan Lebak tewas terkena sambaran petir. Karena itu, pihaknya meminta warga mewaspadai sambaran petir, terutama di daerah areal persawahan,pesisir pantai juga dataran tinggi.

Cuaca buruk tersebut tentu sangat membahayakan bagi keselamatan warga. Ia mengimbau warga jika terjadi petir diserta hujan lebat diharapkan tidak berada di tanah lapang, di bawah pohon dan di atas atap genteng.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, curah hujan untuk wilayah Kabupaten Lebak masih tinggi, yakni daerah dataran rendah berkisar antara 300 milimeter hingga 550 milimeter per bulan, sedangkan daerah dataran tinggi lebih dari 600 milimeter per bulan.

"Kami minta warga mewaspadai cuaca buruk itu agar tidak membahayakan bagi keselamatan warga," katanya.

Camat Rangkasbitung Kabupaten Lebak Ade Sutiana mengajak petani jika hujan disertai petir sebaiknya tidak berada di areal persawahan maupun saung atau tempat berlindung yang ada di tengah sawah.

Sebab, wilayah Rangkasbitung masuk kategori rawan sambaran petir, seperti di Desa Kolelet Wetan, Desa Pabuaran, Desa Nameng, Desa Citeras dan Desa Mekarjaya. "Kami kerapkali menerima laporan petani terkena sambaran petir jika memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," kata Ade Sutiana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru