JAKARTA. Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah pusat harus segera memikirkan solusi jangka panjang guna mengatasi kelangkaan garam.
Dia menilai, sangat aneh ketika Indonesia harus mengimpor garam, sedangkan dalam kenyataannya memiliki laut yang cukup luas untuk dimanfaatkan.
"Ini garam sangat ironi, bagaimana bisa punya laut yang luas, garis pantai, bisa mengimpor garam. Salahnya di mana?" ujar Sandiaga saat menghadiri acara Pusat Koperasi Pedagang Pasar DKI, di Jakarta Timur, Rabu (2/8).
Sandiaga menduga kelangkaan garam terjadi karena kurangnya pengusaha yang bergerak dalam sektor tersebut.
Untuk itu, selain pemerintah, Sandiaga berharap agar pengusaha-pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mau ikut serta masuk ke dalam sektor itu. Sandiaga menilai, anggota Kadin saat ini belum banyak menyentuh sektor ekonomi rakyat bawah.
"Makanya DKI dan Kadin harus harus memperbanyak pengusahanya. Kadin ini banyak pengusaha papan atas yang fokus tidak menyentuh aspek ekonomi, garam salah satunya," ujar Sandiaga.
Pemerintah akhirnya membuka keran impor garam. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan garam yang terjadi saat ini.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya sudah menerbitkan izin impor garam untuk industri.
"Saya keluarkan izin (impor garam) untuk industri. Aman sudah," kata Enggartiasto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/7).
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul: Sandiaga: Indonesia Lautnya Luas tapi Impor Garam, Salahnya di Mana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News