HARGA PANGAN - JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut setelah sejumlah komoditas pangan terkena dampak penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Sebut saja, telur, daging ayam dan akan diikuti harga daging sapi.
“Harga yang memiliki dampak cukup tinggi adalah harga ayam, telur, dan nanti akan diikuti dengan harga daging,” kata Sandiaga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (17/7).
Dari data info pangan Jakarta disebutkan harga dua jenis daging mulai mengalami kenaikan. Daging Sapi Murni Semur Rp 117.034,- per kg atau kenaikan Rp 121,- dibandingkan harga di hari sebelumnya.
Ini juga terjadi pada harga daging Kambing yakni Rp113.000,- per kg dengan kenaikan Rp 344,- di hari sebelumnya. Namun ini tidak terjadi pada daging Sapi Khas Dalam Rp 123.375,- per kg yang cenderung stabil.
Sandiaga mengatakan bahwa kenaikan harga ini tidak terlepas dari menguatnya nilai dollar terhadap rupiah dalam beberapa pekan ini. Ia menjelaskan bahwa terkait pengendalian harga ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
“Karena kami mengantisipasi naiknya harga-harga bahan pokok terutama yang memiliki kaitan dengan dollar, kami harus berkoordinasi,” ujarnya.
Selanjutnya, meskipun inflasi di Jakarta per Juni 2018 tetap terjaga yakni, 0,59% dengan inflasi year on year mencapai 3,12%, Sandiaga menyebut tidak berpengaruh terhadap nilai tukar dollar yang semakin menguat dan mempengaruhi harga pangan.
“Dan nanti di mana nilai dollar ini akan bergejolak atau berfluktuasi, kita bisa mengatasinya. Bagi kami memang walaupun kita laporkan juga tingkat inflasi selama ini bisa terjaga, namun dengan dollar yang semakin perkasa ini, kita sudah pasti mendapatkan dampak negatif di harga-harga pangan di DKI. Jadi itu yang perlu kita lakukan langkah antisipasi dan langkah koordinasi,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News