JAKARTA. Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat dinilai bersikap pesimistis mengenai posisinya sebagai kandidat pada Pilkada DKI Jakarta oleh pendukungnya di sebuah acara, Sabtu (25/3).
Bahkan, Ahok mengandaikan bila dirinya tidak jadi Gubernur lagi. Melihat hal tersebut, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno justru menilai hal tersebut sebagai bagian dari strategi Ahok.
Di mata Sandi, Ahok tetap merupakan kandidat kuat karena posisinya sebagai calon petahana.
"Saya melihat Pak Basuki tentunya memiliki strategi paling jitulah karena beliau kan incumbent. Saya melihat itu bagian dari strategi beliau, dan sah-sah saja," kata Sandi di Menara Karya, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/3).
Sandi mengungkapkan, dari hasil survei internalnya baru-baru ini, didapati pendukung pasangan calon Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandi sudah tidak mengubah pilihannya.
Termasuk dengan pendukung paslon sebelumnya yang gugur pada putaran pertama, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, disebut sudah beralih antara ke pihaknya dan Ahok-Djarot.
"Pendukung Mas Agus kemarin sudah terdistribusi, sedikit sekali yang belum menentukan pilihan. Ceruk ini, berdasarkan kajian kami, harus disasar dengan kebijakan dan sosialisasi mengenai lapangan pekerjaan, pendidikan," tutur Sandi.
Selama tiga pekan terakhir pelaksanaan kampanye putaran kedua, Ahok melakukan hal yang berbeda dibanding calon gubernur dan wakil gubernur lain. Dia lebih banyak blusukan menjenguk warga yang sakit tanpa memberitahu awak media.
Adapun pada putaran pertama, Ahok menggunakan waktu cutinya untuk berkampanye menyosialisasikan programnya di Rumah Lembang, permukiman padat penduduk, serta mencari dana kampanye dengan mengikuti makan berbayar.
Ahok mengaku tak mempermasalahkan jika caranya ini tak mampu meraup suara untuk dirinya bersama Djarot pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. (Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News