BANJIR JAKARTA - JAKARTA. Banjir yang menggenang sebagian wilayah Cipinang Melayu di Jakarta Timur belum surut, Jumat (19/2/2021) siang. Pantauan Kompas.com, ketinggian air masih sekitar 60 sentimeter di Jalan Haji Amsir RT 005/RW 004.
"Hujan dari pukul 02.00 WIB tadi. Ketinggian air sempat 1,5 meter. Yang terdampak RW 004," kata salah seorang warga, Sarwono (40) di lokasi, Jumat.
Sementara itu, Sekretaris RW 004 Eko Arianto mengatakan, ada 7 RT di RW 004 yang kebanjiran. Menurut dia, air perlahan surut mulai pukul 12.00 WIB. "Sekarang ketinggian banjir sekitar satu meter," kata Eko.
Posko pengungsian didirikan di Universitas Borobudur. Namun, tidak semua warga yang rumahnya kebanjiran mengungsi. Sebagian warga memilih bertahan di lantai 2 rumah masing-masing.
Sementara itu, Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengerahkan lima perahu karet untuk mengevakuasi warga Cipinang Melayu.
Hingga pukul 09.00 WIB tadi, setidaknya 14 orang dievakuasi ke tempat yang lebih aman oleh personel damkar.
Sempat ditinjau Anies
Sebagai informasi, RW 04 Cipinang Melayu merupakan lokasi yang sebelumnya didatangi Gubernur DKI Anies Baswedan pada Selasa (9/2/2021).
Di sana, Anies mengatakan bahwa kelurahan tersebut bebas dari banjir. "Kawasan RW 004 Cipinang Melayu, akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus banjir," kata Anies.
Salah seorang tokoh masyarakat RW 04 Cipinang Melayu Ali Khalid saat itu mengaku bersyukur wilayahnya kini tidak kebanjiran ketika musim hujan. Pasalnya, kata dia, sudah 25 tahun di wilayahnya selalu banjir ketika musim hujan.
Video keterangan warga Cipinang Melayu tersebut diunggah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam akun Instagram resminya @aniesbaswedan, Selasa (9/2/2021) malam.
"25 tahun kami tenggelam, kerugian kami bukan hanya 100-200 juta bahkan lebih luar biasa banyaknya. Alhamdulillah tahun ini hadiah yang besar bagi warga RW 04 dan RW 03, tahun ini betul-betul kita tidak kebanjiran," kata Ali dalam video tersebut.
Ali berterima kasih pada jajaran Pemprov DKI yang sudah bekerja keras dalam penanganan banjir di Cipinang Melayu. Dia juga berharap, agar program grebek lumpur yang berhasil mencegah banjir di Cipinang Melayu bisa tetap dijalankan.
"Insya Allah apa yang kita lakukan tahun ini bisa terus berlanjut. Dan kita doakan semua yang mendukung semua yang bekerja keras mendapat berkah dari Allah SWT," tutur Ali.
Hal senada dikatakan oleh Ketua RW 04 Cipinang Melayu Irwan Kurniadi. Dia mengatakan, Cipinang Melayu merupakan wilayah langganan banjir karena derasnya aliran air dari hulu. Sudah 25 tahun, kata Irwan, apabila air dari wilayah Bogor-Depok datang, maka Cipinang Melayu akan terendam air.
"Sejak 25 tahun yang lalu wilayah kami jadi wilayah langganan banjir, tanpa ada hujan pun, kiriman pasti datang (membuat banjir) itu luapan kali Sunter," kata Irwan.
Sementara itu, Gubernur Anies mengatakan, wilayah RW 04 menjadi langganan banjir ketika musim hujan setiap tahun. Bahkan tiang listrik di lokasi itu diberi penanda ketinggian sampai 2,5 meter.
Anies lalu bertanya kepada warga bagaimana ketinggian banjir tahun 2020 lalu. "Tahun lalu (banjir) sampai 3 meter," kata Anies mengulangi jawaban warga.
Anies mengatakan, wilayah tersebut kini tidak banjir karena pihaknya sudah melakukan pengerukan di dua waduk di Jakarta Timur. Air dari hulu kemudian ditampung di waduk lalu dialirkan dengan volume yang terkendali.
Anies menambahkan, selain pengerukan waduk dan sungai, pihaknya juga melakukan sejumlah langkah antisipasi banjir seperti program gerebek lumpur, pembersihan gorong-gorong, hingga pembuatan sumur vertikal. "Hari ini kita menyaksikan hasilnya," ucap Anies. (Nirmala Maulana Achmad)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lokasi di Cipinang Melayu yang Sempat Dikunjungi Anies Kebanjiran"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News