Sebanyak 145 orang dalam pemantauan terkait virus corona di Jakarta

Kamis, 05 Maret 2020 | 12:19 WIB Sumber: Kompas.com
Sebanyak 145 orang dalam pemantauan terkait virus corona di Jakarta

ILUSTRASI. Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Seluruh siswa SDN Sunter Agung 09 dihimbau mengenakan masker oleh pihak kepala sekolah karena penyebaran virus corona


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Setelah pengumuman dua warga Indonesia positif terkena Virus Corona (COVID-19), pemerintah menggencarkan pemantauan dan pengawasan terhadap warga DKI Jakarta. 

Hingga Kamis (5/3), sebanyak 121 orang sudah selesai masa pemantauan dan dinyatakan sehat oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. "Sedangkan 145 masih dalam pantauan," ucap Ketua Tim Tanggap COVID-19 DKI Jakarta yang juga Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemprov DKI, Catur Laswanto, di Balairung, Balai Kota. 

Baca Juga: Cegah virus corona, delapan jenis makanan ini bisa bantu jaga daya tahan tubuh

Selanjutnya, untuk warga yang dalam pengawasan, sebanyak 34 orang sudah pulang dan 30 orang yang dalam kategori pengawasan masih dalam perawatan. Catur menegaskan, warga yang dalam pemantauan dan pengawasan tidak bisa dimaknai dengan positif terkena Virus Corona. 

"Karena pernyataan mengenai positif hanya diberikan Kementerian Kesehatan. Dan kita itu melaksanakan tugas Pemprov DKI Jakarta di dalam rangka mendeteksi," ucapnya. 

Adapun, Posko Tanggap COVID-19 sampai hari ini telah melayani panggilan telepon sebanyak 2.689 telpon atau WhatsApp dari masyarakat terkait Corona. 

Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogaya sebelumnya menjelaskan, pasien dalam pengawasan berkreteria sesuai gejalanya, seperti demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan atau dari hasil observasi ada saluran nafas bawah yang terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari yang terjangkit. 

Baca Juga: Area kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta disemprot disinfektan

Sementara orang dalam pemantauan biasanya memiliki gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam namun tidak ada kontak erat dengan penderita positif. "Kami tidak menggunakan istilah suspect (terduga). Bedanya pasien dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan adalah kontak dengan pasien Corona dan gejala lebih berat," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pencegahan Virus Corona di DKI: 145 Orang Dalam Pemantauan, 121 Pasien Dinyatakan Sehat"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru