Sebelum erupsi, rekahan kawah Gunung Agung melebar

Rabu, 22 November 2017 | 06:10 WIB   Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Sebelum erupsi, rekahan kawah Gunung Agung melebar


ERUPSI GUNUNG - KARANGASEM. Kasubdit mitigasi wilayah timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devi Kemal mengatakan, sebelum meletus, rekahan di kawah Gunung Agung melebar sebagaimana terlihat melalui citra satelit.

"Kalau rekahan memang teramati membesar dari satelit pada sekitar 15 November lalu," kata Devi, Selasa (21/11).

Selain itu, Satelit Aster TIR juga menangkap peningkatan energi termal pada waktu yang sama. Selain citra satelit, petugas juga menerbangkan drone untuk untuk mengukur gas yang menyembur bersama asap di puncak gunung.

Dari proses pengukuran tersebut menunjukan kadar CO2 dan H2O yang tinggi. Sementara kadar SO2 justru rendah, kemungkinan karena faktor scrubbing. Kadar SO2 terjebak dalam air hidrothermal di dalam tubuh Gunung Agung.

"Tingginya CO2 mengindikasikan bahwa asap putih yang teramati selama ini merupakan kontribusi dari magma, asap ini 100% adalah volcanic origin," kata Devi.

Bahkan PVMBG telah berdiskusi dengan ahli geokimia dunia. Mereka sepakat bahwa asap selama ini meskipun didominasi uap air memiliki komponen magmatik yang cukup tinggi.
Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, meletus sejak Selasa (21/11) pukul 17.05 Wita. Letusan masih terus berlangsung.

Dari puncak gunung tampak semburan asap kelabu dan abu tipis setinggi kurang lebih 500-700 meter yang tertiup angin ke arah timur dan tenggara. Berdasarkan pengamatan menggunakan thermal cam pada Selasa malam, asap telah membubung hingga mencapai ketinggian 1.000 meter.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sebelum Meletus, Rekahan Kawah Gunung Agung Teramati Membesar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru