KONTAN.CO.ID - Kota Pontianak adalah ibukota Provinsi Kalimantan Barat sekaligus sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi di provinsi tersebut. Hari Ulang Tahun ke-252 Kota Pontianak diperingati pada Senin, 23 Oktober 2023.
Sejarah Kota Pontianak pun bisa dirunut sejak masa penjajahan Hindia Belanda di Indonesia. Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak.
Kedua sungai itu diabadikan dalam lambang Kota Pontianak. Lantas, seperti apa profil dan sejarah Kota Pontianak?
Sejarah Kota Pontianak dimulai saat rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas.
Dirangkum dari laman Pemerintah Kota Pontianak, pada waktu itu Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771.
Dia dan rombongannya mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Kemudian, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Pontianak.
Letak Pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.
Kemudian, dua tahun setelah Sultan Kerajaan Pontianak dinobatkan, Pontianak dimasuki oleh kolonialis Belanda dari Batavia atau Betawi.
Pada tahun 1778, kolonialis Belanda dipimpin Willem Ardinpola memasuki Pontianak. Mereka kemudian menempati daerah di seberang istana kesultanan yang kini dikenal dengan daerah Tanah Seribu atau Verkendepaal.
Catatan sejarah, pada 5 Juli 1779, Belanda membuat perjanjian dengan sang sultan bahwa Tanah Seribu menjadi pusat kegiatan bangsa Belanda.
Wilayah tersebut kemudian menjadi keudukan pemerintahan Residant het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo Barat) dan Asistent Resident het Hoofd de Affleeling van Pontianak (Asisten Residen Kepala Daerah Kabupaten Pontianak).
Area tersebut kemudian menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak atau Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak.
Lalu Asistent Resident het Hoofd de Afdeeling van Pontianak semacam Bupati Pontianak mendirikan Plaatselijk Fonds yang mengelola eigendom atau kekayaan pemerintah serta mengurus dana pajak.
Pada masa penjajahan Jepang, Plaatselijk Fonds berganti nama menjadi Shintjo. Singkat cerita, sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Pemerintah Tingkat II Pontianak diubah sebutannya menjadi Pemerintah Kota Pontianak.
Kini Kota Pontianak terus menjadi kota yang berkembang dan layak menjadi kota tujuan wisata.
Ada beberapa cerita mengenai asal usul nama Pontianak yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Kisah kuntilanak
Dikutip dari buku "Ayo Mengenal Indonesia: Kalimantan 1", asal usul nama Pontianak konon berasal dari kata Kuntilanak. Jadi, dahulu kala wilayah tersebut hanya hantu kuntilanak yang bergentayangan.
Ia pun merasa terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak itu. Selain itu, lokasi peluru meriam yang ditembakkan jatuh, akan didirikan sebuah kesultanan.
Peluru meriam jatuh di dekat persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini dikenal dengan nama Bering. Oleh karena itu, kota tersebut diberi nama Pontianak.
Catatan sejarah dan asal-usul nama Pontianak, selain cerita tentang gangguan kuntilanak, ada lagi cerita yang menyebutkan bahwa asal usul nama Pontianak itu berasal dari Pohon Punti yang artinya pohon-pohon yang sangat tinggi.
Dikutip dari Kompas.com (19/4/2022), penyebutan Pohon Punti tersebut berada di surat Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus kepada Syarif Yusuf Al-Kadrie.
3. Berasal dari Pontian
Tidak hanya kata Pohon Punti, nama Pontianak juga disebutkan berasal dari kata Pontian. Pontian artinya adalah pemberhentian atau tempat singgah.
Lokasinya yang strategis membuat wilayah tersebut menjadi tempat singgah sementara untuk pelaut atau pedagang yang melintas.
Selanjutnya, sejarah penamaan Kota Pontianak juga diceritakan berasal dari kata Kun Tian. Tidak berbeda dengan Pontian, Kun Tian dalam bahasa Mandarin berarti tempat pemberhentian.
Kendati sejarah Kota Pontianak dan asal usul nama kota ini memiliki latar kisah yang beragam, namun, sebagian besar orang tua Tionghoa di Pontianak masih menyebut kota tersebut dengan nama Kun Tian.
Berdasarkan letak geografis Kota Pontianak berada tepat dilalui oleh garis Khatulistiwa, oleh sebab itu Kota Pontianak sebagai salah satu daerah tropis dengan suhu udara cukup tinggi serta kelembaban yang tinggi.
Secara keselurahan Kota Pontianak berbatasan dengan wilayah Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya yaitu:
Bagian Barat: Kecamatan Sungai Kakap Kubu Raya
Bagian Timur: Kecamatan Sungai Sungai Raya dan Kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya
Bagian Utara: Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah
Bagian Selatan: Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Demikian ulasan dan informasi mengenai sejarah, profil Kota Pontianak, dan asal usul nama Pontianak.