Setelah Benowo, siap-siap Kota Tangerang punya PSEL

Jumat, 07 Mei 2021 | 15:21 WIB Sumber: Warta Kota
Setelah Benowo, siap-siap Kota Tangerang punya PSEL


PEMBANGKIT LISTRIK - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menilai Indonesia sudah dalam kondisi darurat sampah. Karena itu, perlu langkah cepat dan strategis agar permasalahan bisa diselesaikan.

Lihat saja, sampah yang dihasilkan di Indonesia per hari mencapai 67 juta ton. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jenis sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang mencapai 60% dan sampah plastik 15%.

“Lebih dari 1 juta kantong plastik digunakan setiap menitnya, dan 50 persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Dari angka tersebut hanya 5 persen yang didaur ulang,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.

Tak dapat dipungkiri keberadaan sampah yang tidak terkelola dengan baik ini yang akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Tak heran, Presiden Joko Widodo juga geram. Karena itu ia minta daerah bekerja cepat mengatasi.

Baca Juga: Aturan dan insentif tersedia, daerah jangan ragu bangun PSEL

Saat meresmikan Pengolah Sampah Energi Listrik (PSEL) Benowo 6 Mei 2021, Presiden Jokowi menyebut bahwa PSEL merupakan inovasi yang didorong pemerintah pusat untuk mengurangi berbagai masalah sampah di daerah.

Melalui PSEL, sampah dikelola dengan pendekatan teknologi tepat guna, sekaligus melahirkan manfaat jangka panjang, yakni energi listrik untuk turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi bisnis di daerah.

Presiden Jokowi tegas meminta agar daerah lain bisa meniru PSEL Benowo dan tidak gamang atau terlalu bertele-tele dalam mengambil keputusan.

Apalagi, sudah ada Perpres No 35 tahun 2018 dan Perpres 109 tahun 2020, yang menjadi payung hukum, sekaligus juga memerintahkan  percepatan realisasi PSEL di 12 kota utama yang mengalami kedaruratan Sampah.

Deputi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Basilio Dias Araujo menilai bahwa pemerintah dari 12 kota yang tercantum dalam Perpres, masih belum sepenuhnya memahami bagaimana membangun kerja sama dengan investor.

Dari catatan pemerintah pusat, beberapa kota, seperti Kota Semarang, Kota Bekasi, dan Kota Makassar masih dalam tahap awal, seperti persiapan proses tender.

Hal lain yang menjadi sorotan Basilo, yakni Kota Tangerang, dimana proses pembangunan PSEL di Kota Tangerang sudah selesai tender namun justru Pemkot Tangerang malah berencana melakukan revisi hasil lelang akibat beberapa pertimbangan teknis.

“Kota-kota di Indonesia harus konsisten, tidak bisa merubah aturan tender yang sudah diputuskan, leadership kepala daerah diuji untuk memutuskan kelanjutan proyek. Pesannya, pahami betul skema terbaik dari kerja sama dengan swasta agar hasilnya cepat dan efektif bagi masyarakat,” tegas Basilio, Rabu (5/5).

Ia menegaskan, penundaan realisasi proyek bukan hanya berdampak bagi aspek investasi, namun justru memberikan dampak yang sangat negatif bagi kualitas hidup masyarakat.

Penundaan realisasi penanganan sampah, justru merugikan negara, karena sampah terus timbul, dan yang tidak tertangani menjadi beban di kemudian hari. Angkanya fantastis, bisa triliunan rupiah.

Basilio kembali menekankan, melalui Perpres 35 Tahun 2018, Presiden Jokowi sejatinya tengah mendorong energi terbarukan, di berbagai sektor.

Karena itu, pemerintah daerah dan mitra-mitra kerja seharusnya mengikuti arahan Presiden, dimana Pembangkit Listrik Energi Terbarukan adalah prioritas, termasuk PSEL di dalamnya.

Baca Juga: Kunjungan ke Jatim, Jokowi tinjau fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sebelumnya menyatakan akan melakukan serangkaian koordinasi dengan Kementerian/Lembaga di pemerintah pusat untuk mencari langkah percepatan yang ideal demi suksesnya pembangunan PSEL di Kota Tangerang.

“Sebab jika tidak dikelola dengan baik maka sampah tersebut akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat,” ujar Arief R Wismansyah, kepada media, Rabu (21/4)

Sebagai catatan, Kota Tangerang memiliki TPA Rawa Kucing yang menerima lebih dari 1.500 ton sampah per hari dan berada dekat dengan obyek vital nasional yakni Bandara Soekarno Hatta.

Untuk itu, performa pengelolaan sampah di Rawa Kucing, berpengaruh besar pada persepsi Indonesia dalam mengelola sampah, apalagi jalur tersebut merupakan jalur strategis yang ramai dilewati berbagai kalangan.

Sudah pasti, Indonesia berharap, Kota Tangerang akan mempercepat realisasi PSEL di TPA Rawa Kucing mengikuti suksesnya PSEL Benowo belum lama ini. (Ichwan Chasani)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PSEL di Kota Tengerang Perlu Diakselerasi Karena Sejalan dengan Visi Jokowi Soal Energi Terbarukan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru