INFRASTRUKTUR DAERAH - SIBOLGA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan penataan dan pengembangan Pelabuhan Sibolga, Sumatra Utara, Minggu (17/3). Meliputi penataan terminal multipurpose hingga penataan terminal penumpang dan pembangunan skybridge 150 meter.
Rupanya, Jokowi tidak cukup puas, ia menginginkan ke depan Pelabuhan Sibolga dilengkapi terminal khusus dan storage agar nantinya dari pelabuhan ini akan bisa dilakukan ekspor langsung minyak kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO).
“Tadi sudah saya sampaikan bahwa di sini bisa nanti ekspor langsung untuk CPO. Ini juga nanti baru dikerjakan, baru dikalkulasi, akan ada terminal, storage, di sini sehingga pelabuhan Sibolga benar-benar memberikan peningkatan ekonomi yang baik kepada kawasan sekitar karena kalau CPO di sini akan ada, ada terminal storage-nya,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan.
Jokowi berharap, nantinya ekspor CPO dari Aceh bagian Selatan, kemudian di Tapanuli Selatan ditarik ke Sibolga karena lebih dekat daripada harus lewat darat yang menempuh perjalanan selama 10 jam - 12 jam.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan kalkulasi mengenai pembangunan terminal khusus CPO itu. Namun ia mengisyaratkan, biasanya realisasi pembangunan tersebut maksimal dua tahunan.
Menurut Jokowi, penataan dan pengembangan Pelabuhan Sibolga itu dilakukan dalam rangka mewujudkan kembali pelabuhan-pelabuhan di pantai barat yang dulunya pelabuhan yang sangat strategis, maupun pelabuhan transportasi logistik, barang dan jasa yang pernah ada dalam sejarah kita.
Ia mengingatkan, Pelabuhan Sibolga ini memang sudah lama sekali tidak dirus padahal Kota Sibolga sendiri sudah berusia 319 tahun. “Ini pelabuhan yang juga sudah lama sekali, sudah ratusan tahun sehingga kita melakukan pengembangan dan penataan kembali,” ujarnya.
Sebagai pelabuhan pengumpul, Pelabuhan Sibolga telah dilengkapi dermaga multipurpose dengan panjang keseluruhan 153 meter yang memiliki panjang tambatan 405 meter yang mampu disandari empat kapal sekaligus atau maksimal ukuran kapal 6.000 GT, kedalaman kolam 6-7 MLWS dan luas lapangan penumpukan 6.061 m² yang saat ini dapat menampung petikemas hingga 20.000 TEUs/tahun yang sebelumnya hanya mampu menampung sebanyak 7.000 TEUs/tahun.
Untuk menunjang kualitas dan kecepatan pelayanan bongkar muat, Pelabuhan Sibolga juga didukung dengan peralatan bongkar muat berupa satu unit fix crane dengan kapasitas 40 ton yang mampu meningkatkan produktivitas bongkar muat dari rata-rata 15 box/crane/hour (BCH) menjadi 25 BCH untuk peti kemas dan general cargo dari 60 ton/jam menjadi rata-rata 120 ton per jam, serta satu unit reachstaker.
“Dengan pengembangan Pelabuhan Sibolga ini saat ini telah terjadi peningkatan kinerja pelayanan yang terlihat dari peningkatan arus barang di mana jumlah bongkar muat peti kemas tahun 2018 mencapai 7.105 TEUs meningkat dibandingkan periode tahun 2017 sebesar 6.739 TEUs.
Sementara untuk layanan penumpang, jumlah total penumpang yang memanfaatkan jasa pelabuhan selama 2018 mencapai 73.085 orang, meningkat 34,80% jika dibanding tahun 2017 sebesar 54.215 orang, ” kata Direktur Pelindo I Bambang Eka Cahyana.
Terminal Penumpang Pelabuhan Sibolga dengan luas keseluruhan 2.786 m2 mampu menampung sebanyak 500 orang, jumlah yang meningkat jika dibandingkan dengan terminal penumpang lama yang hanya mampu menampung 80 orang.
Pelabuhan Sibolga juga diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentra produksi/industri dan hasil tambang, transportasi dan logistik di kawasan pantai Barat Sumatra Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News