DKI JAKARTA - JAKARTA. Menjelang tutup tahun, serapan APBD DKI Jakarta 2017 masih rendah. Dari total Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang ditargetkan terserap Rp 61,82 triliun, per Minggu (10/12), baru ada Rp 40,64 triliun atau sebesar 65,74% yang terserap.
Penyerapan anggaran terbanyak diambil dari sektor bantuan sosial yakni 98,99% dari target Rp 3,23 triliun atau senilai Rp 3,20 triliun. Sementara serapan terendah ada pada alokasi bantuan subsidi yang ditargetkan Rp 1,92 triliun baru terserap Rp 699 miliar atau sebesar 36,38%.
Serapan dari belanja modal pun masih terhitung kecil hanya Rp 6,01 triliun atau sebesar 39,01% dari target Rp 15,41 triliun.
Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, akhir tahun ini akan ada akselerasi belanja modal guna meningkatkan serapan APBD
"Belanja modal kan baru 39%. Nah biasanya akhir tahun, pada Desember ini langsung tinggi setelah vendor menagih," katanya , Minggu (10/12).
Hingga akhir tahun, alias dalam tiga minggu ke depan ia manergetkan dapat menyerap 90% lebih APBD dari akselerasi belanja modal tersebut.
"Berdasarkan perkiraan serapan 2017 diharapkan dapat dioptimalkan menjadi sekitar 90% lebih. Sementara tahun lalu serapannya sekitar 83%," sambung Tuty.
DIhitung dari alokasi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2017 yang masuk APBD 2018 yaitu sebesar Rp 6,8 triliun atau 9,47% dari APBD 2017 senilai Rp 71,82 triliun, Pemprov DKI Jakarta targetkan menyerap APBD 2017 hingga 90,53% atau senilai Rp 65.02 triliun.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov DKI akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyerap APBD 2017.
"Target akan kita kejar terus, karena waktunya pun hanya tinggal tiga minggu lagi," ujar Sandiaga lewat pesan pendek, Sabtu (9/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News