Skenario darurat kasus Covid-19 DKI Jakarta mulai berjalan

Kamis, 08 Juli 2021 | 10:38 WIB Sumber: Kompas.com
Skenario darurat kasus Covid-19 DKI Jakarta mulai berjalan

ILUSTRASI. Petugas pemakaman mengumandangkan azan di pusara di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu (4/7/2021)


COVID-19 - JAKARTA. Rabu (7/7/2021), jumlah pasien aktif Covid-19 di Jakarta menembus angka 100.000 kasus, tepatnya 100.062 kasus aktif. Angka itu sesuai prediksi Pemprov DKI Jakarta yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat pekan lalu.

Dia menyebut angka kasus aktif di Jakarta menembus 100.000 kasus pada 6-10 Juli 2021. "Bila tidak dilakukan pengetatan segera, maka 100.000 kasus aktif di Jakarta akan tercapai antara tanggal 6-10 Juli 2021," kata Anies dalam dokumen pemaparan perkembangan Covid-19 di Jakarta.

DKI Jakarta telah membuat enam skenario darurat jika kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 100.000 kasus. Enam poin skenario darurat yang dimaksud, yaitu:

  1. RS kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ICU COVID-19.
  2. RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat.
  3. Rumah susun (rusun) diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.
  4. Mengubah stadion indoor dan gedung gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RS Darurat Wisma Atlet.
  5. Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.
  6. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan dan obat-obatan.

Keenam skenario ini satu-persatu sudah berjalan, seiring dengan penambahan jumlah kasus aktif di Jakarta.

Baca Juga: KPPU awasi pasokan obat Covid-19 dan oksigen di masa PPKM Darurat

Wisma Atlet khusus pasien Covid-19 bergejala berat

Skenario pertama dan kedua sudah dijalankan sejak tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di Jakarta menipis.

Pada 18 Juni lalu, Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut drg. M Arifin memberikan pernyataan bawah RS Wisma Atlet dikhususkan untuk pasien bergejala sedang hingga berat.

"Jadi mulai kemarin (17 Juni) kami sudah tidak menerima pasien tanpa gejala atau asimtomatik. Kemudian kami juga tidak lagi menerima pasien dengan gejala ringan yang non-komorbid," kata Arifin.

RSD Wisma Atlet juga menerima pasien Covid-19 bergejala berat dengan catatan tempat di rumah sakit rujukan lain sudah penuh.

Rusun diubah menjadi fasilitas isolasi

Skenario ketiga ini dijalankan Pemprov DKI Jakarta sejak 21 Juni. Mereka menyulap Rumah Susun (Rusun) Nagrak di kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara jadi tempat isolasi.

Selain Rusun Nagrak, Pemprov DKI Jakarta menggunakan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan sebagai tempat isolasi untuk pasien Covid-19. Rusun itu diperuntukan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 OTG hingga gejala ringan.

Baca Juga: Simak! Ini informasi soal pemutihan pajak kendaraan di Jawa Tengah dan Jakarta

Di Rusun Nagrak, Pemprov DKI menyediakan 2.500 kamar isolasi untuk pasien Covid-19 OTG-gejala ringan. Sedangkan di Rusun Pasar Rumput yang dikelola Perumda Pasar Jaya disediakan 7.935 tempat tidur isolasi terkendali untuk pasien Covid-19 OTG-gejala ringan.

Mengubah stadion hingga gedung konvensi jadi tempat isolasi

Persiapan untuk membuka gedung-gedung kapasitas besar ini sudah disiapkan pada Selasa lalu bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, gedung kapasitas besar yang sedang disiapkan yaitu Asrama Haji Pondok Gede dan Jakarta Internasional Expo.

Dia menyebut persiapan fasilitas sarana dan prasarana penunjang tempat isolasi sedang dilakukan bersama lintas kementerian.

Untuk Asrama Haji, kata Widyastuti, akan segera dioperasionalkan karena gedung Asrama Haji sudah terstruktur dan memiliki organisasi yang baik.

"Sehingga penambahan-penambahan (sarana) tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Harapan nanti bisa segera dioperasionalkan," kata Widyastuti.

Sementera Jakarta Internasional Expo (JI Expo) sedang dipersiapkan. Manajemen pengelolaan melibatkan aparat TNI-Polri. Keterlibatan TNI-Polri, kata Widyastuti, diperlukan karena daya tampung JI Expo yang besar mencakup 20.000 tempat tidur isolasi terkendali.

Penambahan tenaga kesehatan

Untuk penambahan tenaga kesehatan, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan secara berkala membuka rekrutmen tenaga profesional. Sejak 24 Juni lalu, Dinkes DKI mengunggah pengumuman rekrutmen tenaga kesehatan yang terdiri dari:

  1. Dokter Spesialis Paru
  2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
  3. Dokter Spesialis Anastesi/KIC
  4. Dokter Spesialis Obgyn
  5. Dokter Umum
  6. Perawat
  7. Bidan
  8. Apoteker
  9. Radiografer
  10. Pranata Laboratorium Kesehatan
  11. Tenaga Teknik Kefarmasian (TTK)
  12. Perekam Medis

Setelah hasil seleksi rekrutmen diumumkan 1 Juni, tiga hari berikutnya atau 4 Juni 2021 Pemprov DKI kembali membuka rekrutmen gelombang kedua dengan posisi yang sama.

Baca Juga: MRT gelar vaksinasi Covid-19 gratis, ini syarat dan cara daftarnya

Upaya pemenuhan kebutuhan oksigen

Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk pemenuhan kebutuhan oksigen sudah dilakukan sejak 28 Juni 2021. Sekretaris Daerah Marullah Matali saat itu menyebut DKI Jakarta berpotensi kekurangan tabung oksigen.

Di sisi lain terkait pasokan oksigen dipastikan aman. Pasokan berasal dari seluruh produsen penyuplai oksigen di Jakarta. Tiga hari menjelang 100.000 pasien aktif Covid-19 di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta membuat posko isi ulang tabung oksigen di kawasan Monas.

Posko itu merupakan hasil kerja sama dengan Krakatau Steel dan diperuntukan bagi seluruh rumah sakit yang kekurangan oksigen di Jakarta. (Singgih Wiryono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Aktif Covid-19 di Jakarta Tembus 100.062, Skenario Darurat Mulai Berjalan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto
Terbaru