Bandung. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menggelar rapat tertutup bersama jajaran direksi Jasa Marga di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Jumat (25/11/2016).
Inti dari pertemuan itu yakni membahas soal rencana perombakan gerbang tol Pasteur sebagai solusi mengurai kemacetan. Proyek itu rencananya mulai dikerjakan pada Januari 2017 mendatang.
"Kedatangan direksi Jasa Marga, akan banyak melakukan perubahan. Yang pertama gerbang tol Pasteur akan dirombak. Jadi yang dari arah Jakarta menuju Pasteur dari delapan jalur akan ditambah jadi 10 jalur," ujar pria yang kerap disapa Emil ini.
Selain itu, pengambilan tiket tol dari arah Bandung menuju Jakarta akan dilakukan di pintu tol Baros yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Tol Pasteur.
"Yang dari Bandung ke Jakarta itu nanti gerbangnya dipindah ke Baros, jadi mobil lurus dulu tiga kilometer baru dia ambil tiket ke Jakarta. Jadi gerbang Pasteur punya wajah baru karena dipecah jadi dua," ujarnya.
Untuk mempercantik gerbang masuk Kota Bandung, Pemkot Bandung pun berkoordinasi dengan Jasa Marga terkait pembangunan monumen selamat datang. "Kemudian ada lima gerbang tol nanti akan ada disain selama datang, itu mah APBD meminjam tanahnya Jasa Marga," kata Emil.
Dia menambahkan, untuk mempermudah turis dari luar Bandung, Pemkot Bandung juga akan memasang papan informasi seputar arus lalu lintas di Bandung. "Nanti akan dipasang papan informasi, misalnya ada gerbang Pasteur macet mengular sebaiknya lewat Pasirkoja, itu akan dipasang di area dekat lapangan golf supaya warga Jakarta, turis tak melulu menggunakan Pasteur," tuturnya.
Selain itu, pertemuan tersebut juga menyinggung soal rencana pembangunan jalan layang yang menghubungan tol Pastuer dengan jalan layang Pasupati. Proyek itu merupakan bagian dari pembangunan tol dalam kota Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang melintang dari Pasteur menuju Cileunyi.
"Kedua menyinkronkan dengan rencana Kementerian PUPR yang 2017 akan membuat jalan layang dari gerbang Pasteur ini sampai ke Pasupati, sehingga nanti dari Jakarta itu tidak perlu lewat lampu merah Universitas Maranatha (Jalan Surya Sumantri)," ungkapnya.
(Dendi Ramdhani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News