Sudah Berjalan 10 Tahun, Hasil Agenda Reformasi Birokrasi di Indonesia Belum Optimal

Kamis, 02 November 2023 | 11:53 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Sudah Berjalan 10 Tahun, Hasil Agenda Reformasi Birokrasi di Indonesia Belum Optimal

ILUSTRASI. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)?Adi Suryanto dikukuhkan sebagai profesor bidang Administrasi Publik?Politeknik STIA LAN Jakarta, Senin (31/10)


BIROKRASI - JAKARTA. Hasil agenda reformasi birokrasi di Indonesia masih belum menunjukkan perkembangan optimal. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto menilai reformasi birokrasi yang sudah digaungkan pemerintah  dalam 10 tahun ini masih jalan di tempat.

Hal itu disampaikan Adi dalam pengukuhannya sebagai guru besar atau profesor bidang administrasi publik yang digelar Politeknik STIA LAN  Jakarta.

Ia memaparkan orasi ilmiah yang berjudul "Transformasi Pengembangan Kompetensi ASN sebagai Strategi Mewujudkan Birokrasi Berkelas Dunia".

Orasi ilmiah ini merupakan refleksi keilmuan dan praktik perjalanan kariernya memimpin LAN, yang bertanggung jawab dalam pengembangan kompetensi bagi para ASN dan mengembangkan serta meningkatkan kualitas kebijakan publik.

"Satu dekade bergulirnya reformasi birokrasi dinilai masih belum optimal, hal ini didasarkan pada beberapa indikator seperti indeks persepsi korupsi di tahun 2022 Indonesia menempati posisi ke-6 di negara ASEAN," kata Adi dalam keterangan resminya dikutip Kamis (2/11).

Baca Juga: Pemerintah Bakal Pangkas Pejabat Daerah, Hemat Anggaran Lebih dari Rp 8 Triliun

Ia mengatakan tingginya angka KKN di kalangan birokrasi bisa terlihat dari indikator ease of doing business (EODB) yang cenderung stagnan pada peringkat 73 dari 190 negara, Indikator Government Effectiveness Index (GEI) sebagai parameter efektivitas dan kualitas pelayanan publik juga masih jauh dari harapan. 

Dari berbagai indikator tersebut, kata dia, jelas bahwa proses reformasi birokrasi selama ini masih berjalan di tempat dan hanya sebagai formalitas sehingga belum menimbulkan dampak yang signifikan bagi kemajuan bangsa. 

Ia menyebut, program kerja prioritas Presiden Joko Widodo pada masa kepemimpinan 2019-2024 menitikberatkan Reformasi Birokrasi dengan mengubah cara kerja birokrasi yang lebih cepat, produktif, inovatif dan kompetitif. 

Transformasi organisasi tidak lagi menggunakan cara pengendalian yang otokratis dan hierarkis tetapi telah bergeser kepada pengembangan kemampuan belajar. 

Oleh karena itu,  lanjut Adi, LAN sejak awal pandemi telah memulai melakukan transformasi kebijakan pengembangan kompetensi dengan model agile learning yang lebih berfokus pada model pembelajaran ASN untuk berpikir kritis, inovatif serta fleksibilitas dan kolaborasi.

Ia bilang, guna membangun model agile learning diperlukan transformasi ekosistem  pembelajaran yang mencakup 4 pilar yaitu, desain program, transformasi peran trainer, pemberdayaan teknologi dan kerangka manajemen mutu. 

"Keempat pilar tersebut menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan ASN yang profesional dan berkelas dunia." pungkas Adi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk
Terbaru