JAKARTA. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menegaskan bahwa isu e-KTP dengan foto yang sama di media sosial tidak benar.
Petugas dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemprov DKI Jakarta, kata Sumarsono, telah mendatangi nama-nama yang e-KTP nya diduga memiliki data yang sama.
Sumarsono menjelaskan, dari penelusuran yang dilakukan petugas, data e-KTP yang tersebar merupakan data asli. Namun, foto pemilik e-KTP itu diganti.
Sumarsono menyebut beredarnya foto-foto hoax itu dilakukan oleh orang iseng yang hendak mengacaukan Pilkada DKI.
"Tim Dukcapil sudah turun menemui orang yang bernama Mada, Saidi, dan di sana memang orangnya berbeda. Jadi itu orang iseng yang akan mengacaukan Pilkada DKI Jakarta," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/2).
Sumarsono mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, KPUD DKI Jakarta, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta petugas kepolisian guna menindaklanjuti penyebar foto hoax itu.
"Apakah disengaja atau enggak sengaja, kami enggak tahu, tapi jelas orang bikin rusuh bisa juga, menggagalkan Pilkada, mengacau juga bisa. Ini orang-orang iseng yang bisa membahayakan Pilkada DKI ," ujar Sumarsono.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi juga memastikan bahwa tiga e-KTP dengan foto yang sama adalah hoax.
Edison mengaku sudah mengecek seluruh data di tiga e-KTP tersebut. Hasilnya, kata Edison, wajah warga di tiga alamat tersebut berbeda dari wajah di foto e-KTP.
Dalam gambar tiga e-KTP tersebut, tertuliskan nama Mada, Saidi, dan Sukarno.
"Ha-ha-ha, jadi begini, itu meng-copy KTP orang. Jadi umpamanya kalau KTP adik ditempel pakai foto saya, jadi itu palsu dan hoax banget," kata Edison kepada Kompas.com, Minggu (5/2).
Ada gambar e-KTP dengan foto sama yang beredar di media sosial. Dalam gambar itu, terlihat ada tiga e-KTP dengan nama dan alamat yang berbeda, tetapi fotonya sama. (David Oliver Purba)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News