Survei, Yusril terbanyak ditolak jadi gubernur DKI

Senin, 01 Agustus 2016 | 15:53 WIB Sumber: TribunNews.com
Survei, Yusril terbanyak ditolak jadi gubernur DKI


Jakarta. Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia mengadakan survei dengan mengundang 215 pakar dari segala bidang untuk memberikan nilai kepada para bakal calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Dari 215 pakar yang disurvei, hanya 206 yang datanya dapat diolah.

Responden terpilih berpartisipasi melalui wawancara tatap muka, telepon, dan online. Survei dilakukan kepada seluruh pakar yang berasal dari Akademisi, Pengamat Politik, Pakar Manajemen, Pers, LSM Perkotaan, Tokoh Masyarakat, Konsultan Politik, Profesional, Tokoh Muda, Pebisnis, dan Pegawai Negeri.

Hasil survei menyebutkan ada tiga nama yang paling tidak direkomendasikan pakar untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. "Adalah pengacara dan politisi Yusril Ihza Mahendra dengan persentase 43,8%, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjaftie Sjamsoeddin 17,33%, dan calon Gubernur Partai Gerindra Sandiaga Uno 29,78%," ucap Ketua LPP UI Hamdi Muluk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Artinya berkisar 80 pakar dari berbagai bidang tidak merekomendasikan Yusril untuk memimpin Jakarta periode 2017-2022. Menurut Hamdi, tujuan profiling tersebut untuk memunculkan figur-figur terbaik yang layak menjadi pemimpin negara atau daerah sehingga masyarakat mendapat pilihan politik yang berkualitas.

Dari rilis survei diketahui bahwa Ahok mendapat nilai tertinggi pada aspek kapabilitas. Sementara pada aspek karakter personal, Risma mendapat nilai tertinggi pada dimensi integritas moral, dan Ridwan mendapat nilai tertinggi pada dimensi temperamen.

(Dennis Destryawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru