MUARA TEWEH. Penerbangan maskapai Susi Air rute Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dihentikan sementara karena pengurusan perpanjangan izin rute tersebut.
"Dalam sebulan terakhir penerbangan nonsubsidi Muara Teweh - Banjarmasin pulang pergi dihentikan karena pihak maskapai sedang mengurus proses perpanjangan izin penerbangan untuk rute tersebut," kata seorang petugas Bandara Beringin Muara Teweh Sidik di Muara Teweh, Kamis.
Dihentikannya penerbangan yang menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang itu dikhawatirkan berdampak pada angkutan arus mudik Lebaran tahun 2015 ini di mana rute tersebut sebelumnya setiap hari dilayani Susi Air.
Menurut Sidik, pihaknya masih belum mengetahui kapan rute itu dibuka kembali, karena masih menunggu proses perpanjangan izin dari Dirjen Perhubungan Udara. "Kita harapkan izin tersebut turun sebelum Lebaran sehingga arus mudik bisa dilayani," katanya.
Saat ini Susi Air selain melayani rute Bandara Beringin Muara Teweh - Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin juga ke Balikpapan, Kalimantan Timur setiap hari.
Kedua rute itu, sebagai penerbangan reguler, namun dilayani dengan harga tiket cukup mahal, melebihi Rp 1 juta per orang. "Sekarang untuk rute Muara Teweh - Balikpapan masih tetap operasional," ujarnya.
Maskapai Susi Air juga melayani penerbangan rute Muara Teweh - Palangka Raya Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah pergi pulang.
Penerbangan yang mendapat subsidi dari pemerintah pusat di wilayah Kalteng ini dengan frekuensi tiga kali sepekan, yakni setiap Rabu, Jumat, dan Minggu dengan harga tiket dewasa Rp 273.300 dan bayi (infant) Rp 32.730.
"Saat ini penerbangan subsidi itu banyak diminati warga untuk tujuan ke Palangka Raya," kata Sidik.
Seorang warga Muara Teweh Rahman Hidayat mengharapkan penerbangan Susi Air ke Banjarmasin dibuka kembali sebelum arus mudik Lebaran, karena jarak tempuh jalan darat Muara Teweh - Banjarmasin relatif jauh yakni paling cepat sembilan jam.
"Jadi kalau memang tidak ada penerbangan untuk angkutan Lebaran nanti, kami terpaksa menggunakan angkutan darat untuk berlebaran di kampung halaman dengan waktu yang lama dan melelahkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News