KONTAN.CO.ID - Jakarta. Info penting untuk pengguna transportasi publik di Jakarta. Tarif MRT Jakarta, Transjakarta dan LRT Jakarta pada hari ini, Selasa 2 September 2025 masih sebesar Rp 1 per perjalanan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memberi diskon besar untuk pengguna transportasi publik. Diberitakan Kompas.com, diskon tarif MRT Jakarta, Transjakarta dan LRT Jakarta Rp 1 ini berlaku hingga Minggu, 7 September 2025.
Diskon tarif transportasi sebesar Rp 1 ini adalah bentuk kompensasi atau "permintaan maaf" dari Pemprov Jakarta. Seperti yang kita tahu, beberapa waktu lalu ada gangguan di layanan transportasi publik.
Beberapa halte Transjakarta ditutup, dan ada keterbatasan di beberapa stasiun MRT. Untuk mengapresiasi kesabaran para pengguna, Pemprov memutuskan untuk memberikan tarif super spesial ini.
Lewat akun Instagram resminya, @dkijakarta, Pemprov Jakarta dan Transjakarta juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Baca Juga: Inilah Daftar Musisi Gratiskan Royalti Musik, Tapi Aturan Royalti Bukanlah Per Lagu
Cara Pakai dan Ketentuan Tarif Rp 1
Jangan sampai salah, ya. Meski harganya Rp 1, Anda tetap butuh saldo di kartu atau e-wallet Anda. Yuk, cek detailnya:
1. MRT Jakarta:
- Berlaku mulai 31 Agustus (pukul 05.00 WIB) hingga 7 September 2025 (pukul 23.59 WIB).
- Bagaimana cara bayarnya? Anda bisa pakai tiket QR dari aplikasi MyMRTJ, kartu uang elektronik (seperti BRIZZI, e-money, Flazz, JakCard), QRIS, kartu debit, kartu kredit, atau e-wallet yang terhubung ke MyMRTJ.
- Penting: Saldo minimum tetap harus ada, minimal Rp 1.
- Perhatian: Stasiun Istora Mandiri sementara ini tidak melayani penumpang.
Baca Juga: Prabowo : DPR akan Cabut Tunjangan Anggota dan Moratorium Kunker ke Luar Negeri
2. Transjakarta:
- Tarif Rp 1 berlaku untuk semua rute utama.
- Layanan Mikrotrans dan Kartu Layanan Gratis tetap gratis (Rp 0).
- Layanan Royaltrans tetap dengan harga normal.
3. LRT Jakarta:
- Sama seperti MRT dan Transjakarta, tarif Rp 1 juga berlaku di LRT Jakarta selama periode yang sama.
Pemprov DKI Jakarta memastikan tim dari Transjakarta, MRT, dan LRT sedang bekerja keras memperbaiki dan memulihkan semua fasilitas agar pelayanan bisa kembali normal secepatnya. Jadi, jangan khawatir dan nikmati perjalanan hemat Anda!
Tonton: Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dicopot dari DPR RI Mulai 1 September
22 Halte Transjakarta rusak
Diberitakan Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut total kerugian akibat perusakan infrastruktur mencapai Rp 51,1 miliar, dengan porsi terbesar ditanggung oleh infrastruktur halte Transjakarta. "Mengenai estimasi kerugian, kerusakan infrastruktur untuk MRT Jakarta sebesar Rp 3,3 miliar. Transjakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV infrastruktur, lainnya Rp 5,5 miliar. Sehingga total kerusakan ada Rp 51,1 miliar," ujar Pramono, dalam keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).
Pramono menjelaskan, total ada 22 halte Transjakarta yang terdampak, baik jenis Bus Rapid Transit (BRT) maupun non-BRT. Dari jumlah tersebut, enam halte dilaporkan hangus terbakar dan dijarah, sementara 16 lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang, seperti kaca pecah dan vandalisme.
Beberapa halte yang mengalami kerusakan antara lain Senen Toyota Rangga (Koridor 2), Sentral Senen (Koridor 5), Polda Metro Jaya, Senayan Bank DKI, Bundaran Senayan, Gerbang Pemuda, dan Koja.
Deretan halte di sisi kiri Jalan Sudirman, mulai dari samping Polda hingga Bundaran Senayan, juga mengalami nasib serupa. Tak hanya bangunan, fasilitas penting seperti lift di Halte Polda dan Senayan Bank DKI turut rusak akibat pembakaran.
Menurut Pramono, pembersihan halte yang rusak sudah dimulai sejak Sabtu lalu. Pemprov DKI menargetkan seluruh perbaikan, termasuk halte Transjakarta dan stasiun MRT yang terdampak, dapat rampung pada 8–9 September 2025.
Untuk mempercepat prosesnya, dana perbaikan akan diambil dari dana kontinjensi. Sementara itu, agar mobilitas warga tetap terjaga, Pemprov DKI memastikan layanan transportasi berjalan normal.
Tonton: Lawan Tarif Trump, PM India Modi Gelar Pertemuan dengan Xi Jinping dan Putin di China
Baca Juga: Gaji & Tunjangan DPR Fantastis, Hasilnya Kerja 10 Bulan Pertama 0 UU
Selanjutnya: Asuransi Umum Redam Rasio Klaim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News