Terapkan pembayaran digital, destinasi Bali optimistis jadi zona hijau

Minggu, 23 Agustus 2020 | 22:22 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Terapkan pembayaran digital, destinasi Bali optimistis jadi zona hijau

ILUSTRASI. Wisatawan domestik menikmati pemandangan saat liburan Idul Adha 1441H di masa Adaptasi Kebiasaan Baru tahap II di obyek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Sabtu (1/8/2020). Obyek wisata tersebut mulai dikunjungi wisatawan dari luar Pulau Bali dengan menerap


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, Bali, secara resmi mulai menerapkan pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hal ini merupakan bentuk adaptasi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap transformasi digital di era kebiasaan baru.

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Wawan Gunawan mengatakan, pandemi Covid-19 memang memberikan dampak kepada seluruh sektor tak terkecuali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi dan mendukung langkah Pemerintah Provinsi Bali bersama seluruh stakeholder pariwisata Bali dalam penerapan Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS di Uluwatu, Bali.

“Kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan dengan cara mengaplikasikan pembayaran sistem digital atau nontunai berbasis QRIS yang dinilai cepat, mudah, murah, dan aman. Sehingga dapat  meminimalisir kontak fisik di era adaptasi kebiasaan baru,” kata Wawan dalam keterangan yang diterima Kotan.co.id, Minggu (23/8).

Kawasan Luar Pura Uluwatu diketahui memiliki obyek wisata yang sebelumnya sangat ramai dikunjungi wisatawan nusantara dan internasional.

“Dengan adanya penerapan alat pembayaran digital QRIS, maka dapat menjadi salah satu solusi untuk memulihkan serta membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Uluwatu, Bali,” lanjut Wawan Gunawan.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini penggunaan pembayaran digital QRIS dinilai sebagai media yang baik dan lebih efisien untuk bertransaksi. Hal ini juga diharapkan dapat mempercepat kebangkitan perekonomian Bali.

Wayan Koster juga mengatakan dalam menangani upaya pemulihan pandemi COVID-19 seluruh pemangku kepentingan, pelaku pariwisata dan masyarakat diharapkan dapat menerapkan protokol kesehatan dengan benar, disiplin dan komitmen, serta memiliki rasa tanggung jawab.

“Jika hal ini dijalankan dengan benar, saya berharap pada triwulan IV sektor pariwisata di Bali sudah lebih membaik dari yang sekarang. Sehingga di tahun 2021, Bali sudah positif atau menjadi zona hijau secara keseluruhan,” ungkap Wayan Koster.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menjelaskan QRIS Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman.

Dan bisa diterapkan di semua sektor mulai dari ticketing, pajak, atau untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kawasan Luar Pura Uluwatu.

“Oleh karena itu, Bank Indonesia sangat mendukung implementasi penerapan digital di era normal baru. Melalui penerapan digital ini diharapkan secara perlahan ekonomi Bali kembali bangkit," ujar Trisno Nugroho.

Trisno menilai, dipilihnya Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu ini sangat tepat, karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan dengan rata-rata kunjungan sebelum pandemi sebanyak 6.000 – 8.000 wisatawan per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru