PERTANIAN - JAKARTA. Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang diselenggarakan Kementerian Pertanian (Kementan) bertujuan meningkatkan kapasitas generasi muda dalam sektor pertanian, khususnya dalam agribisnis, teknologi pertanian modern, serta pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
Pada tahun 2024, program ini dilaksanakan di 10 provinsi strategis untuk pertanian nasional, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
Salah satu lokasi pelaksanaan MSIB berada di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, yang diikuti oleh 341 peserta dari berbagai universitas dan didampingi oleh 34 mentor dari Polbangtan Yoma, Polbangtan Malang, dan PEPI.
Baca Juga: Tingkatkan Kreativitas Generasi Muda,Kemenperin Dukung Inovasi Industri KosmetikLokal
Program MSIB ini terdiri dari enam kompetensi, yaitu: Agribisnis,Pemberdayaan Petani Berbasis Modern, Pengelolaan Lahan Rawa, Pengembangan Rawa Padi Terpadu, Teknologi Mekanisasi Pertanian Modern dan Leadership Programme.
Setelah menjalani magang selama hampir tiga bulan, peserta program MSIB menggelar acara pelepasan pada Jumat (20/12) di halaman Kantor UPI Dadahup, BWS Kalimantan II.
Acara tersebut dihadiri perwakilan dari Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Pj MSIB Dadahup, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru, penyuluh BPP Kecamatan Dadahup, perwakilan dari UPI, BWS Kalimantan II, Kepala Desa Bentuk Jaya, dan Babinsa Dadahup.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru, Edy Irpani, yang mewakili Pj MSIB, menyampaikan bahwa menjadi petani adalah pekerjaan mulia. Ia juga menekankan pentingnya regenerasi pertanian dan mengajak peserta untuk berfikir sebagai wirausaha, bukan hanya sebagai ASN.
Rohmadi, perwakilan dari Pusat Pendidikan Pertanian, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran program MSIB, khususnya para pendamping dari SMK Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru, mentor, penyuluh Kecamatan Dadahup, petani, dan UPJA yang menjadi sumber belajar.
Baca Juga: Dorong Generasi Muda Kembangkan Potensi, Sun Life Gelar Program Color You Up
Program MSIB ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak untuk mewujudkan pertanian modern, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian , Andi Amran Sulaiman, dalam kerangka Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Mentan Amran menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan reformasi sektor pertanian, dan program MBKM-MSIB adalah salah satu upaya mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam serta pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian.
Ia berharap mahasiswa yang mengikuti program ini dapat menguasai seluruh aspek pertanian, mulai dari produksi hingga hilirisasi, dan memberikan solusi jangka pendek serta panjang di sepuluh lokasi penyangga pangan nasional.
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menegaskan pentingnya kerja keras untuk mencapai swasembada pangan.
Baca Juga: Sinergi Kementan dan Kemenristekdikti Evaluasi Program MSIB di Banyuasin
"Kebijakan MBKM-MSIB menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong keterlibatan generasi muda di sektor pertanian, dengan pengembangan keterampilan, akses permodalan, dan peningkatan daya saing," ujarnya.
Dengan program ini, diharapkan generasi muda dapat lebih terampil dan siap berkontribusi dalam sektor pertanian Indonesia.
Selanjutnya: Beda Nasib Prospek Harga Minyak dan Batubara di Tahun 2025
Menarik Dibaca: Toyota Yaris Cross HEV Meraih Penghargaan Most Worthy Car di Uzone Choice Award 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News