Tingkatkan Pengetahuan Budidaya Kakao, Petani Milenial Jalani Pelatihan di Palopo

Sabtu, 05 Agustus 2023 | 18:52 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Tingkatkan Pengetahuan Budidaya Kakao, Petani Milenial Jalani Pelatihan di Palopo

ILUSTRASI. Warga melakukan perawatan buah kakao jelang masa panen serentak di sentral perkebunan Kakao Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Selasa (21/1/2020). Tingkatkan Pengetahuan Budidaya Kakao, Petani Milenial Jalani Pelatihan di Palopo.


KAKAO -  JAKARTA. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani milenial Jawa Timur dalam budidaya kakao, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mendukung 30 petani dari Kabupaten Malang dan Pacitan dalam pelatihan 30 hari di Cocoa Development Centre Academy (CDC) PT Mars Symbioscience di Palopo, Sulawesi Selatan sejak pertengahan Juli 2023.

Project Manager PPIU Jawa Timur dari Program YESS, Acep Hariri dan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, berkunjung ke lokasi untuk melihat semangat dan keyakinan peserta pelatihan. 

Pelatihan ini diadakan melalui kerja sama Polbangtan dan Program YESS sebagai bagian dari upaya PPIU YESS Jatim untuk mendukung petani milenial dan wirausahawan muda pertanian.

Baca Juga: Kementan Siapkan 6 Daerah Penyanggah Produksi Beras Antisipasi Efek El Nino

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menghimbau petani milenial untuk terus mengembangkan kapasitas mereka dan beradaptasi dengan teknologi pertanian modern atau Smart Farming.

Kunjungan tersebut juga menjadi kesempatan bagi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, untuk memantau proses pelatihan dan memotivasi peserta. Dalam kunjungan ini, petani milenial dari Malang dan Pacitan mendapat apresiasi atas dukungan mereka dari Kementan dan Program YESS.

Acep Hariri mengungkapkan bahwa sebelum menjalani pelatihan di Cocoa Academy, para peserta harus menjalani seleksi ketat dari masing-masing District Implementation Team [DIT] Malang dan Pacitan dengan sejumlah kriteria.

"Harapannya, setelah menjalani pelatihan, para peserta akan dapat menerapkannya di lahan usahanya serta edukasi petani lain untuk melaksanakan budidaya sesuai ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama pelatihan," katanya dalam siaran pers, Kementan, Sabtu (5/8).

Baca Juga: Terdampak El-Nino, Sejumlah Daerah Sudah Tidak Bisa Tanam Karena Kekeringan

Selain itu, PPIU Jatim bertugas menghubungkan petani kakao dengan perusahaan offtaker di Jawa Timur, sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mereka.

Direktur Udrayana memberi respon positif terhadap capaian peserta selama pelatihan, berharap pengetahuan yang diperoleh dapat dibagikan kepada petani lain setelah mereka kembali dari Palopo. Ia menekankan bahwa hasil pelatihan harus diwujudkan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen, diseminasi kepada petani lain, serta kolaborasi dalam bentuk kluster komoditas di masing-masing kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru