JAKARTA. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT Mass Rapid Transjakarta (MRT) Jakarta menyatakan jarak antara Halte CSW di koridor 13 dengan stasiun MRT terdekat adalah sekitar 125 meter. Stasiun MRT terdekat adalah Stasiun Masjid Al Azhar.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menjelaskan, secara posisi, jarak antara halte Transjakarta CSW ke stasiun MRT Masjid Al Azhar sebenarnya hanya 50 meter. Namun, dia menyebut, bagian tersebut tidak memungkinkan untuk dibangun pintu masuk dan keluar.
"Jarak halte ke ujung stasiun cuma 50 meter. Tapi yang diambil adalah yang 125 meter dari halte Transjakarta," kata Budi saat menggelar konferensi pers, di Balai Kota, Selasa (31/1).
Direktur Operasional PT MRT Jakarta Agung Wicaksono menambahkan, pihaknya tidak bisa membangun akses pintu masuk dan keluar di posisi 50 meter dari halte CSW, karena di sekitar lokasi itu terdapat banyak rumah yang dikategorikan mewah.
Halte CSW dan Stasiun MRT Al Azhar diketahui berlokasi di pertemuan antara Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Trunojoyo, tak jauh dari Gedung Kejaksaan Agung di sisi barat, dan Sekretariat ASEAN di sisi timur.
"Tahu ya rumah-rumah warga di situ cukup elit. Jadi tidak mudah untuk mendapatkan dukungan. Ada pintu, ada tangga ke stasiun kami, karena akan ada banyak kerumunan orang," ujar Agung.
Namun demikian, Agung menyatakan nantinya akan ada lift yang menghubungkan halte CSW dan stasiun Al Azhar. "Lift (dari halte) akan menyambung dengan area concourse (penjualan tiket di stasiun). Penumpang jalannya nanti di atas, tidak di ground," paparnya.
Konferensi pers PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta digelar untuk menanggapi kritikan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, beberapa hari lalu. Kala itu, Anies menyebut, pembangunan Transjakarta koridor 13 merupakan satu bukti Pemprov DKI belum berhasil membuat sistem transportasi terintegrasi di Jakarta, tidak ada halte koridor 13 yang terintegrasi dengan stasiun MRT.
Selain itu, Anies juga menyoroti tingginya akses untuk mencapai halte di beberapa lokasi.
"Transjakarta tidak pernah terpanggil berpolitik. Transjakarta tidak pernah terpanggil untuk berpihak. Kami murni pelayanan. Tapi karena statement ini (Anies) sifatnya publikasi dan membuat masyarakat bertanya-tanya, maka kami perlu luruskan supaya publik jangan salah persepsi," ucap Budi.
(Alsadad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News