KESEHATAN - JAKARTA. Selama empat tahun dari Juli 2018 hingga Maret 2021, tim spesialis Singapore International Volunteers (SIVs), terdiri dari dokter dan perawat dari KK Women's and Children's Hospital (KKH) di bawah SingHealth, menggandeng mitra mereka di Indonesia untuk meningkatkan penyediaan darurat pediatri dan pelayanan neonatus. Terutama di institusi kesehatan masyarakat di Jawa Timur.
Proyek ini berbentuk lokakarya pelatihan klinis, dialog kepemimpinan, simposium, dan upaya menjangkau masyarakat. Melalui berbagi pengetahuan dan keterampilan tim SIV melatih tim inti yang terdiri dari 24 pelatih utama Indonesia.
Bersama-sama mereka melatih sebanyak 280 praktisi kesehatan Indonesia di tujuh rumah sakit dalam mengelola kedaruratan anak dan bayi yang sensitif terhadap waktu. Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi 50.000 pasien muda setiap tahun, sejalan dengan tujuan nasional Indonesia untuk mengurangi angka kematian bayi dan anak di bawah usia lima tahun.
Sejak pelaksanaannya, program ini telah menunjukkan hasil positif yang signifikan. RSU Haji Surabaya melaporkan penurunan sekitar 70% angka kematian bayi, dari 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 menjadi 12 pada tahun 2020.
dr Sasongko, dari RSU Haji Surabaya, mengatakan, melalui pelatihan dan berbagi pengetahuan komunitas Singapura dan Indonesia, layanan kesehatan di rumahsakit itu meningkat. “Kami berharap dampak positif dari program lintas batas ini akan berkelanjutan umntuk waktu yang lama dan akan terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di Jawa Timur. Terutama dalam menurunkan angka kematian bayi,”kata Sasongko, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (13/10).
Atas langkah ini, Singapore International Foundation (SIF), bersama SingHealth, memenangkan penghargaan perdana pada kategori City of Good Award di ajang President's Volunteerism & Philanthropy Awards (PVPA) 2021 di Singapura.
Jean Tan, Direktur Eksekutif SIF mengatakan, selama 30 tahun terakhir, SIF telah membantu membangun hubungan antar manusia yang lebih dalam. Dengan menciptakan peluang bagi orang lain dan diri sendiri agar bersama-sama berbagi pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya, serta bekerja pada program yang saling menguntungkan.
“Pekerjaan kami telah berdampak pada lebih dari 15 juta jiwa di 28 negara. Kemitraan yang kuat dengan pihak-pihak yang berpikiran sama telah menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini karena kami memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari sektor publik, swasta, dan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan,” ujar Jean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ahmad Febrian
