Waduh, anak usia 11 tahun terpapar corona dari klaster pabrik rokok Tulungagung

Selasa, 26 Mei 2020 | 21:02 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Waduh, anak usia 11 tahun terpapar corona dari klaster pabrik rokok Tulungagung

ILUSTRASI. Peneliti melakukan formulasi Rapid Test CePAD Antigen di Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Tekad Mandiri Citra dan Pakar Biome


VIRUS CORONA -  KEDIRI. Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Abdullah Abu Bakar mengumumkan adanya penambahan 13 kasus baru Covid-19 di wilayahnya, Selasa (26/5/2020).

Seluruh kasus tersebut menurutnya akibat paparan langsung maupun transmisi lokal dari klaster pabrik rokok Tulungagung.Bahkan, satu di antara 13 kasus tersebut merupakan anak yang masih berusia 11 tahun.

Baca Juga: Pekan depan, Warga Bekasi di zona hijau covid-19 diizinkan shalat Jumat di Masjid

"Tadi malam ada penambahan 13 pasien positif dari klaster pabrik rokok Tulungagung. Sengaja kami baru umumkan sekarang karena ada beberapa strategi yang kami lakukan, termasuk menjemput pasien, melakukan tracing, dan lain-lain," kata Abdullah Abu Bakar, sebagaimana keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pemkot Kediri, Selasa (26/5/2020).

Selain anak usia 11 tahun tersebut, usia pasien lainnya cukup beragam mulai 15 tahun hingga 31 tahun. Namun, usia yang paling dominan adalah 50 tahun ke atas. Semua pasien itu dalam keadaan sehat sehingga kategorinya orang tanpa gejala (OTG).

"Dari pasien tersebut ini semua orang tanpa gejala (OTG)," kata Abu.

Dari data tersebut, Abu mengungkapkan, klaster pabrik rokok tersebut juga telah menyebabkan adanya transmisi lokal dengan banyaknya anggota keluarga hingga tetangga yang terpapar.

Baca Juga: Kebijakan new normal diperlukan agar ekonomi bisa bergerak

Oleh sebab itu, dia menekankan kepada warganya untuk mematuhi protokol kesehatan dengan baik. Di antaranya dengan rajin mencuci tangan, tidak keluar rumah tanpa adanya kebutuhan mendesak, dan menggunakan masker jika keluar rumah.

"Kalau tidak bekerja di luar rumah, lebih baik di rumah saja," ujar dia.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru