DKI JAKARTA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk aktif meraih pendanaan alternatif salah satunya melalui pasar modal agar tidak bergantung pada penyertaan modal daerah (PMD).
"Akan saya sampaikan ke BUMD, saya ingin mereka mandiri, BUMD itu tidak boleh hanya menerima terus PMD tanpa ada kemandirian," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno disela seminar bertema "Pembiayaan Properti Perbankan dan Non Perbankan" di Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Rabu (20/12).
Ia mengemukakan bahwa salah satu BUMD yang telah masuk pasar modal dan sahamnya tercatat di BEI yakni PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) yang bergerak dalam bidang pengembang kawasan properti komersial, dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) yang bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan.
Menurut dia, melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) merupakan salah satu cara terbaik untuk memperbaiki penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dan juga opsi yang bagus untuk membuat perusahaan menjadi besar dan mandiri secara permodalan.
"Paling tidak setiap tahun bisa satu IPO. Saat saya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam lima tahun terdapat 18 IPO, dan saya akan teruskan tradisi ini di DKI," katanya.
Dalam rangka merealisasikan itu, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pihaknya memastikan aksi korporasi IPO itu masuk dalam rencana bisnis BUMD ke depan.
"Saya mendorong semua BUMD untuk jangka pendek, menengah maupun panjang, IPO atau go public ada dalam business plan mereka, mau tahun pertama, kedua, atau ketiga," katanya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga Salahuddin Uno juga mengatakan pihaknya bakal mewujudkan program rumah down payment (DP) nol rupiah pada awal 2018.
"Pilot project yang akan kita luncurkan pertama kali dari PD Pembangunan Sarana Jaya. Rencananya, pada tanggal 18 Januari 2018 yaitu di pondok kelapa, mudah-mudahan bisa menjadi solusi. Kapasitas 700-800 unit ini merupakan program pembuka dari program masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kami yaitu rumah DP nol rupiah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News