Wah, telah ditemukan gua batu akik di Pamekasan

Kamis, 12 Maret 2015 | 21:58 WIB Sumber: Antara
Wah, telah ditemukan gua batu akik di Pamekasan

ILUSTRASI. Keracunan makanan terutama disebabkan oleh penanganan makanan yang tidak tepat dan tidak higienis


PAMEKASAN. Pemkab Pamekasan, Jawa Timur melakukan penelitian temuan gua "batu akik" di Dusun Rojing, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar.

Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) Pemkab Pamekasan Muhammad, penelitian itu dilakukan untuk mengetahui kandungan batu, serta potensi alam yang ada di dalam gua tersebut.

"Kami datang ke gua itu bersama Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Balitbangda) serda Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan," kata Muhammad, Kamis (12/3).

Muhammad menjelaskan penelitian akan difokuskan pada struktur batu yang ada di dalam gua yang ditemukan warga itu, luas gua, serta potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata.

"Yang jelas, kunjungan kami saat ini, untuk sementara melaporkan data awal dulu tentang keberadaan gua itu ke bupati dan Dinas Pariwisata Jawa Timur," katanya.

Sedangkan hasil penelitian, akan ditemukan kemudian, karena bisa memerlukan waktu lama.

Gua batu akik itu ditemukan oleh pekerja penggali sumur milik Sati (40) warga Dusun Rojing, Desa Blabar, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Selasa (3/3), sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itu, beberapa orang pekerja sedang menggali sumur untuk kebutuhan air minum mereka. Saat menggali kedalaman tujuh meter, tiba-tiba penggali sumur menemukan lubang besar berdiameter 50 meter persegi dan pada dinding lubang itu penuh dengan batu akik.

Atas temuan itu, warga pemilik sumur langsung melaporkan ke Kepala Desa Blaban Sukrianto, dan selanjutnya informasi penemuan gua batu akik itu menyebar luas di kalangan masyarakat.

"Saya selaku kades juga langsung melaporkan temuan warga saya itu ke Muspika Batumarmar dan sudah ada petugas yang datang ke sini," katanya.

Sejak adanya kabar penemuan batu akik ini, banyak warga yang datang ke Dusun Rojing.

Mereka yang datang tidak hanya dari desa tetangga, akan tetapi juga banyak dari kecamatan lain, termasuk warga Sampang dan Sumenep.

Lokasi gua batu akik itu kini juga dijaga polisi, karena khawatir batu-batu yang ada di dalam gua itu diambil warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru