Walkot Mataram sepakat harga rokok dinaikkan

Senin, 22 Agustus 2016 | 17:33 WIB Sumber: Antara
Walkot Mataram sepakat harga rokok dinaikkan


MATARAM. Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh sepakat dengan kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga rokok hingga kisaran Rp 50.000 per bungkus.

"Ini merupakan bagian upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah perokok di negara ini," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/8).

Ahyar mengatakan, kenaikan harga rokok ini tentu akan sangat berpengaruh bagi para perokok. Dengan harga yang tinggi, perokok pastinya mempertimbangan antara membeli rokok atau membeli makanan, apalagi bagi perokok yang sudah bekeluarga.

"Jadi para perokok harus dapat menyesuaikan diri, termasuk saya," katanya.

Lebih jauh, wali kota mengatakan, tingginya harga rokok diprediksi bisa menimbulkan banyaknya "perokok pilitan" alias membuat rokok sendiri dengan tembakau curah dengan kertas rokok atau kulit jagung.

"Tapi baik rokok yang diproduksi pabrik maupun rokok buatan sendiri (pilitan) risikonya sama-sama tidak baik untuk kesehatan," ujarnya.

Terkait dengan itu, Wali Kota mengingatkan kepada perokok agar dapat mengurangi rokok dan kalau bisa berhenti sebaiknya berhenti. "Yang merokok kurangi rokok, dan kalau bisa berhenti sebaliknya berhenti saja," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi menilai, kenaikan harga rokok merupakan langkah pemerintah mengurangi konsumsi rokok. "Hal ini tentu sangat bangus karena dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat termasuk untuk perokok pasif," katanya.

Usman menyebutkan, perokok sangat rentan terserang penyakit infeksi paru-paru karena banyaknya zat kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. "Tetapi, tidak ada obat yang bisa menghentikan perokok, kecuali atas kemauan sendiri untuk bisa hidup sehat," katanya. (Nirkomala)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru