Waspadai penipuan modus social engineering, kasus nasabah Jombang contohnya

Kamis, 13 Agustus 2020 | 14:06 WIB Sumber: Kompas.com
Waspadai penipuan modus social engineering, kasus nasabah Jombang contohnya

ILUSTRASI. Migrasi Kartu ---- Nasabah menunjukan kartu debet dengan teknologi chips di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/3). Untuk menekan tingkat kejahatan penggandaan data nasabah (skimming), industri perbankan ramai-ramai meminta nasabahnya mengganti alat pembayaran


HUKUM - JOMBANG. Zainuddin (49), salah satu nasabah BRI asal Jombang, Jawa Timur, kehilangan saldo tabungan di bank sebesar Rp 44 juta dalam waktu 11 menit, Kamis (16/4/2020) siang. Uang tersebut merupakan tabungan yang sudah dikumpulkannya selama delapan tahun. Zainuddin menceritakan, saat bekerja pada Kamis siang, dia menerima telepon dari seseorang yang tidak dia kenal.

Sang penelepon itu mengaku sebagai petugas BRI. Si penelepon memberikan informasi bahwa Zainuddin yang merupakan salah satu nasabah memperoleh kesempatan mendapatkan hadiah lewat program undian BRITAMA.

Tanpa curiga, warga kelahiran Jombang itu menjawab pertanyaan demi pertanyaan, khususnya terkait identitas yang diajukan kepadanya.

Baca Juga: Kronologi uang nasabah bank sebesar Rp 44 juta raib dalam 11 menit

Apalagi, secara meyakinkan si penelepon mendikte dan menyebut secara tepat identitas dirinya. Usai menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Bank, Zainuddin kembali melanjutkan aktivitasnya.

Namun, kenyamanannya beraktivitas tiba-tiba terganggu saat sebuah SMS masuk ke ponselnya. Pesan pendek yang dia terima, memberitahukan bahwa transfer sebesar Rp 19.999.999 dari rekeningnya kepada pemilik rekening lain dinyatakan sukses.

Merasa tak melakukan transaksi, Zainuddin lantas menghapus pesan pendek tersebut. "Setelah terima telepon itu, tidak berapa lama saya dapat SMS. Karena saya tidak merasa transaksi, SMS itu saya hapus," ungkap Zainuddin saat ditemui Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Usai menghapus pesan pendek yang diterimanya, Zainuddin terpikir untuk mengecek saldo di rekeningnya. Dengan motornya, dia pun beranjak menuju mesin ATM terdekat untuk mengecek saldo rekening.

Namun, dalam perjalanannya menuju ATM, Zainuddin beberapa kali menerima SMS yang memberitahukan transaksi transfer uang dari rekeningnya berhasil.  

Dari awal hingga saat dalam perjalanan menuju ATM dia menerima pesan pendek sebanyak enam kali  Pesan pendek itu berisi keterangan proses transfer dari rekeningnya ke rekening lain berhasil.

Dari total enam transaksi atau dalam rentang waktu 11 menit, saldo tabungan milik Zainuddin berkurang sebesar Rp 44 juta lebih.

Baca Juga: Bank syariah BUMN hasil merger harus langsung dimiliki negara

Sisa saldonya hanya tinggal Rp 124.558. "Waktu sampai di ATM saya cek saldo, kalau enggak salah waktu itu saldonya tinggal Rp 124.558," tutur Zainuddin. Zainuddin kemudian melaporkan kejadian tersebut ke BRI cabang Jombang. 

Terkait kejadian yang menimpa Zainuddin, Manajer Operasional Kantor Cabang BRI Jombang, Syamsul Arifin mengungkapkan, masalah yang dialami Zainuddin sudah ditangani BRI pusat.

Menurut Syamsul, kejadian yang dialami salah satu nasabahnya tersebut masuk pada kategori social engineering. Dijelaskan, teknik ini menggunakan manipulasi psikologis untuk menipu korban agar mereka melakukan kesalahan keamanan dan memberikan informasi sensitif.

"Hasilnya (investigasi) bukan skimming, tapi ini masuk kategori social engineering. Jadi mohon maaf, dari hasil itu kami tidak bisa mengganti," ujar Syamsul  saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (12/8/2020). (Kontributor Jombang, Moh. Syafií)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Uang Rp 44 Juta Milik Nasabah Bank Raib Hanya dalam Waktu 11 Menit",

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru