Wamendag sebut transaksi cashless bisa pulihkan dan perluas akses perdagangan

Kamis, 08 Oktober 2020 | 16:18 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Wamendag sebut transaksi cashless bisa pulihkan dan perluas akses perdagangan

ILUSTRASI. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.


TRANSAKSI PEMBAYARAN - MANADO. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga optimistis sistem pembayaran cashless di pasar bisa membantu memulihkan perdagangan, bahkan bisa meningkatkan akses serta jaringan distribusi.

Hal ini disampaikan Jerry saat menyosialisasikan sistem pembayaran non tunai di pasar Bersehati Kota Manado.

Menurutnya transaksi cashless adalah tuntutan zaman dan pandemi Covid-19 mengakselerasi hal tersebut. "Manfaatnya jelas, yaitu agar perdagangan bisa berlangsung terus, termasuk dalam masa pandemi ini.

Dengan cashless kita bisa tetap menjalankan roda ekonomi dalam bingkai protokol kesehatan karena meminimalkan kontak antara pembeli dan pedagang." kaya Jerry dalam siaran pers, Kamis (8/10).

Baca Juga: Akulaku Finance turut berpartisipasi dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020

Dengan beroperasinya perdagangan, menurut Wamendag, kegiatan transaksi antar masyarakat tetap berjalan, sehingga secara ekonomi masyarakat tidak terlalu tertekan. Wamen mengingatkan bahwa pasar adalah indikasi ekonomi riil yang menyangkut konsumsi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, pasar diusahakan agar bisa terus beroperasi.

Manfaat lebih lanjut dari transaksi cashless adalah peningkatan akses pasar. Menurut Wamendag, transaksi cashless adalah pintu gerbang bagi proses perdagangan yang berbasis digital. Dengan mekanisme perdagangan digital, masyarakat bisa melakukan berbagai inovasi dalam aspek-aspek perdagangan seperti perluasan jaringan pasar, basis data konsumen, sistem logistik dan sebagainya.

"Jadi ini adalah landasan transformasi perdagangan masyarakat. kita dorong masyarakat agar menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dari situ nanti pasti akan ada peluang-peluang baru." kata mantan anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Wamendag menekankan bahwa acara ini menunjukkan keberpihakan negara kepada pelaku-pelaku ekonomi tradisional. Transformasi ke pembayaran digital biasanya digerakkan oleh perusahaan-perusahaan besar. sementara pelaku ekonomi kecil dan menengah kesulitan karena kurangnya kemampuan dana maupun teknologi.

Dengan program kemitraan antara perusahaan besar dan pelaku ekonomi kecil di pasar tradisional, semua pedagang bisa menjalankan sistem pembayaran digital dengan prinsip kemitraan yang saling menguntungkan.

Baca Juga: Pandemi ubah prilaku masyarakat berbelanja, digitalisasi pasar jadi keharusan

Sulawesi Utara menurut Wamendag akan menjadi daerah percontohan transaksi cashless untuk kawasan Indonesia Timur. Untuk itu, menurutnya, proses sosialisasi dan pelatihan kepada pengguna harus dilakukan secara berkesinambungan. Ini agar masyarakat bisa memanfaatkan tranformasi ini dengan baik.

" Jadi yang perlu diinstal itu bukan hanya teknologinya, tetapi juga masyarakatnya, baik dalam penggunaan maupun pada kulturnya. Dengan demikian keduanya selaras dan teknologi yang diterapkan bisa bermanfaat optimal."

Sosialisasi penggunaan transaksi digital dalam perdagangan masyarakat sudah lama digagas pemerintah. Khususnya di Indonesia Timur, tantangannya lebih pada jaringan infrastruktur dan pola penggunaannya oleh masyarakat.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru