BANDUNG. Dinas Perkebunan Jawa Barat mencatat sekitar 24.000 hektare lahan perkebunan teh yang dikelola oleh warga rusak. Ada berbagai penyebab kerusakan tanaman rakyat ini.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Arief Santosa menjelaskan, lahan perkebunan teh Jawa Barat seluas 92.000 hektare. Sebanyak 52.000 ha dikelola rakyat. Hampir separuh kebun petani swadaya ini mengalami kerusakan.
Arief mengatakan, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemberian pupuk secara teratur. Oleh karena itu, Disbun Jabar saat ini memberikan bantuan pupuk untuk warga yang mengelola lahan perkebunan teh.
"Idealnya, kalau kondisinya bagus bisa menghasilkan 2 ton - 2,5 ton teh per hektare. Tapi karena rusak menjadi turun yakni 800 kg per hektare," kata dia, Rabu (14/12).
Selain itu, faktor hama juga tengah menyerang perkebunan di Kabupaten Garut dan Purwakarta.
"Jenis hama yang menyerangnya itu seperti ulat, makanya kita juga berikan pestisida organik atau yang ramah lingkungan untuk warga yang memiliki lahan perkebunan teh," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan sebagai upaya mengenalkan potensi teh di Jawa Barat kepada masyarakat umum maka setiap tahunnya digelar Festival Teh Jawa Barat.
"Jadi selain sebagai ajang silaturahmi komunitas dan produsen teh di Jawa Barat, juga merupakan ajang sharing dan meningkatkan spirit untuk meningkatkan produksi serta daya saing di pasar teh nasional maupun dunia," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News