35.100 rumah warga Kampar rusak akibat banjir

Selasa, 16 Februari 2016 | 22:43 WIB Sumber: Antara

PEKANBARU. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Provinsi Riau mencatat sebanyak 35.100 unit rumah penduduk di berbagai wilayah kecamatan rusak akibat banjir yang terjadi lebih dari sepekan.

"Kemudian juga ada 96 unit sekolah, 69 unit tempat ibadah, 142 kolam ikan, 276 kerambah, 6 Km jalan, satu unit jembatan dan 700 turap yang juga rusak akibat banjir," kata Kepala BPBD Kampar Santoso, Selasa (16/2).

BPBD saat ini melakukan pendistribusian bantuan sembako untuk masyarakat.

Santoso mengungkapkan Bupati Kampar Jefry Noer juga terus mempercepat pelaksanaan program rehabilitasi usai banjir yang melanda puluhan ribu rumah masyarakat Kampar yang berada di sepanjang tepi Sungai Kampar.

"Semua data korban dan sistem pendistribusian bantuan terus menjadi pantauan melekat Bupati Kampar. Setiap pagi Jefry Noer selalu berada di Posko Induk Tanggap Darurat bencana banjir di Lapangan Merdeka Bangkinang," katanya.

Bupati, kata dia, selalu berada di Posko Induk Tanggap Darurat Bencana banjir Kampar di Lapangan Merdeka Bangkinang.

"Selain melihat data korban, Bupati juga memantau sasaran pendistribusian bantuan untuk korban bencana banjir Kampar," katanya.

Sementara itu, Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan hingga saat ini Kabupaten Kampar masih dalam status tanggap darurat bencana banjir.

Selain melakukan pendataan, Pemda Kampar juga mendistribusikan bantuan sembako kepada korban bencana banjir.

Hingga Selasa (16/2) Pemda Kampar telah mendistribusikan bantuan sembako lebih dari delapan ribu paket.

"Kami menargetkan akan mendistribusikan 40 ribu paket sembako. Jika anggaran memungkinkan, semua KK yang menjadi korban banjir akan kami berikan bantuan," kata Jefry.

Sembako yang diberikan merupakan bantuan dari pusat dan provinsi serta bantuan dari perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kampar.

"Mengenai dana tanggap darurat sebesar Rp1,5 miliar yang sudah dianggarkan pada APBD Kampar tahun 2016, dana tersebut belum kita pakai. Kita masih stanby kan dana tersebut, karena tahun anggaran saat ini masih lama," kata Jefry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan
Terbaru