60% Orang yang rapid test antigen di Bandara Soetta bukan penumpang pesawat

Kamis, 24 Desember 2020 | 05:49 WIB Sumber: Kompas.com
60% Orang yang rapid test antigen di Bandara Soetta bukan penumpang pesawat

ILUSTRASI. YLKI mengatakan, sebanyak 60% orang yang melakukan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, bukan penumpang pesawat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.


VIRUS CORONA - TANGERANG. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, sebanyak 60% orang yang melakukan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, bukan penumpang pesawat. 

"Keterangan yang saya dapat itu dari Dirut (Direktur Utama) Angkasa Pura II. Banyaknya masyarakat yang bukan penumpang pesawat melakukan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Tulus, Rabu (23/12/2020).

Tulus menjelaskan, penumpang moda transportasi umum selain pesawat juga melakukan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta karena tarif yang tergolong murah.

Selain itu, menurut Tulus, ketersediaan layanan rapid test di sekitar stasiun kereta api dan pelabuhan yang masih minim. 

Baca Juga: Gratis! Kendaraan pribadi kena rapid test antigen acak, simak lokasinya

"Mereka itu penumpang kapal laut dan kereta api, sampai 60% (penumpang kapal laut atau kereta api), karena dua (moda transportasi) itu juga wajib menyertakan rapid test antigen," tuturnya. 

"Di Bandara Soekarno-Hatta ini, kalau enggak salah Rp 200.000 (tarif rapid test antigen), sedangkan di rumah sakit harganya jauh lebih mahal," ucap dia. 

Walau demikian, ia berpendapat, uang yang dikeluarkan para penumpang kapal laut dan kereta api untuk rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta bisa saja setara dengan tarif rapid test antigen di tempat lain. 

Baca Juga: Info terkini! Daftar 13 stasiun yang melayani rapid test antigen

Sebab, ongkos yang mesti mereka keluarkan untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta juga tidak sedikit. 

Selain itu, Tulus juga mengatakan, antrean panjang warga yang akan rapid test antigen terjadi karena kebijakan pemerintah yang terkesan mendadak. 

"Untuk antrean yang panjang kemarin juga itu karena masyarakat panik. Panik dengan aturan pemerintah yang dadakan," kata Tulus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "YLKI: 60 Persen Orang yang Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta Bukan Penumpang Pesawat"
Penulis : Muhammad Naufal
Editor : Nursita Sari

 

Selanjutnya: Ikut rapid antigen, 109 penumpang di Stasiun Gambir dan Pasar Senen positif Covid-19

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru