JAKARTA. Sekitar 30.000 personel gabungan dari TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan organisasi masyarakat akan ikut mengamankan tahap pemungutan suara pilkada 2017 di DKI Jakarta.
"Dari Polri ada sekitar 23.000, TNI sekitar 5.000. Mungkin totalnya bisa 30.000, jadi masyarakat bisa tenang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan usai apel kesiapsiagaan pengamanan tahap pemungutan suara dalam rangka Pilkada Serentak 2017 di Monas, Jakarta, Sabtu (11/2).
Menurut dia, warga DKI pintar dan kritis, dan pasti menginginkan proses demokrasi berjalan aman dan terkendali, sehingga dia yakin semua akan berusaha menjaga proses pemungutan hingga perhitungan suara berjalan aman.
"Ada atau tidak ada ancaman, kita tetap antisipasi. Informasi ancaman ada, jika memang ada akan diselesaikan melalui jalur hukum," ujar Iriawan.
Ia menegaskan sinergitas pihak aparat keamanan dan juga seluruh komponen masyarakat untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan aman sangat kuat.
"Saya ingatkan kembali, jika ada segelintir orang yang berusaha mengacau akan berhadapan dengan kita semua. Dan saya yakin itu tidak ada"," katanya.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan persiapan kesiapsiagaan Pilkada Serentak DKI Jakarta sudah 99 persen.
"Mudah-mudahan pada 15 Februari 2017 semua siap, sehingga semua dapat berjalan aman, damai dan sukses," katanya.
Dia mengajak warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih untuk berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai dengan pemberitahuan atau tempat terdaftar untuk menyukseskan Pilkada Serentak.
"Datang dengan rasa gembira karena hakikatnya Pilkada merupakan pesta demokrasi, selayaknya pesta mari kita selenggarakan dengan gembira tidak perlu ada rasa khawatir atau tidak aman. Karena seluruh jajaran keamanan Pilkada serentak hari ini kita nyatakan siap amankan proses tersebut," ujar Sumarsono.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, katanya, siap mendukung agenda pilkada serentak karena Ibukota menjadi barometer untuk pilkada serentak 2017 yang aman, damai dan sukses. DKI merupakan miniatur Indonesia dengan berbagai Kebhinekaannya.
Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana di hadapan peserta apel mengatakan Jakarta yang aman menjadi tujuan utama. TNI akan mendukung Polri berapapun jumlah personel yang dibutuhkan demi menjaga Jakarta tetap aman.
Ia juga menegaskan netralitas TNI dalam proses pilkada dan meminta agar personelnya untuk disiplin mengikuti komando di lapangan agar pelaksanaan pengamanan proses demokrasi ini dapat berjalan efektif dan efisien.
"Saya dukung Kapolda. Tingkatkan kepedulian agar dapat mengantisipasi kondisi yang terjadi di lapangan, hindari kelalaian karena jika itu terjadi semua upaya pengamanan akan sia-sia," ujar dia.
Apel kali ini diikuti oleh lebih dari 3.500 peserta yang terdiri dari 260 dari Mabes Polri, 2.293 dari Polda Metro Jaya, 300 personel gabungan dari TNI, 230 instansi dari instansi terkait, 300 dari gabungan pengamanan Partai Politik dan sekitar 120 gabungan dari organisasi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News