GORONTALO. Sekitar 5.000 hektare areal pertanian di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, alami kekeringan akibat musim kemarau yang dialami daerah tersebut.
Lima ribu hektare area pertanian tersebut terdiri dari 2.150 hektare sawah, 2.350 hektare ladang jagung, 150 hektare tanaman kedelai dan 350 hektare tanaman lainnya.
"Akibat dampak kemarau itu, Pemkab Gorontalo melakukan beberapa upaya penanganan, dengan terlebih dahulu mendata sejumlah area pertanian yang mengalami kekeringan guna mendapatkan penanggulangan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Hen Restu, Selasa (4/8).
Menurutnya, musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Gorontalo dan beberapa wilayah lainnya di Provinsi Gorontalo, terjadi sejak dua bulan terakhir.
Adapun langka penanggulangan yang telah dilakukan Dinas Pertanian, yakni dengan menyalurkan lima belas unit pompa air ke sejumlah kelompok tani, lima diantaranya berasal dari dinas terkait dan 10 unit lagi berasal dari Balai Sungai wilayah dua Sulawesi.
"Diharapkan dalam waktu dekat akan ada lagi bantuan 19 unit pompa air yang akan diserahkan Pemerintah Provinsi Gorontalo kepada Pemkab Gorontalo, untuk membantu para petani di wilayah ini," tambahnya.
Selain itu, pemerinth pun akan memaksimalkan sumur suntik di beberapa area pertanian di wilayah itu, sehingga bisa digunakan seketika jika pompa air tidak bisa lagi berfungi, bila mana air yang akan dipompa mengalami penurunan debit air.
"Ia pun berharap Bantuan ini dapat membantu para petani di daerah itu, sehingga musim kemarau yang melanda Kabupaten Gorontalo tidak akan berpengaruh terhadap produksi pertanian di daerah tersebut," jelasnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan di daerah-daerah yang terindikasi mengalami kekeringan, sebagian besar sudah masuk pada musim panen, seperti di wilayah Boliohuto dan Kecamatan Asparaga, sebagai pemasok beras terbesar di Provinsi Gorontalo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News