JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat. Ahok hendak menanyakan kepastian dukungan PDI-P terhadap dirinya pada Pilkada DKI 2017.
"Saya cuma lapor ke Bu Mega saja bahwa saya sudah putuskan pakai parpol (partai politik)," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (28/7).
Ia mengatakan, beberapa bulan lalu Megawati menawarkan kepadanya agar maju pada Pilkada DKI Jakarta lewat PDI-P. Namun saat itu ia masih menghargai perjuangan yang dilakukan kelompok relawannya, Teman Ahok.
"Saya harus menghargai Teman Ahok dong. Saya tidak ingin semangat anak muda ini patah, dan Ibu juga menghargai itu," ujar Ahok.
Meski menyatakan ingin menanyakan kepastian dukungan, Ahok mengaku akan menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Megawati.
"Dari dulu Bu Mega pasti mau nyalonin, saya udah pasti OK dari dulu. Cuma waktu itu Teman Ahok kan anak muda yang pengen menunjukan mereka bisa menunjukan pada partai, kalau partai tidak mau dukung, warga tuh mampu. Nah itu dibuktikan," kata Ahok.
Ahok sebelum menyatakan akan maju lewat jalur independen pada Pilkada DKI tahun depan. Teman Ahok pun mengumpulkan data KTP dukungan agar Ahok bisa memenuhi syarat maju lewat jalur independen.
Pada Rabu kemarin, Ahok telah memutuskan bahwa ia akan maju lewat jalur partai politik.
Sampai saat ini, ada tiga partai politik yang siap menjadi kendaraan politik Ahok, yaitu Golkar, Nasdem, dan Hanura.
Jumlah kursi tiga partai itu di DPRD DKI jika digabungkan mencapai 24 kursi. Adapun jumlah minimum kursi di DPRD DKI bagi parpol atau gabungan parpol yang ingin mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya adalah 22 kursi.
PDI-P sendiri punya 28 kursi di DPRD DKI. Jumlah itu menjadikan PDI-P satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. (Alsadad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News