JAKARTA. Meski dari sisi pembangunan infrastruktur dan reformasi birokrasi di pemerintahan daerah DKI Jakarta menunjukkan kemajuan positif. Namun, masih ada beberapa persoalan bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pendekatan top-down tanpa melibatkan masyarakat saat menduduki kursi Gubernur menjadi kritikan dan pekerjaan rumah yang harus diperbaiki.
"Menghidupkan partisipasi masyarakat itu menjadi kritik baik LSM, mapun tokoh-tokoh masyarakat, itu yang menjadi pekerjaan rumah Ahok sekarang," kata Pengamat politik Yunarto Wijaya, Kamis (22/9).
Ahok juga harus mampu menjaga konflik. Menurut Yunarto, komunikasi politik yang digunakan oleh Ahok tidak dengan mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Pernyataan-pernyataan diluar kinerja sepatutnya di umbar sehinga tidak menimbulkan konflik baru.
Persaingan merebut kursi DKI I dan DKI II masih belum dapat terprediksi. Pasalnya, walau dari sisi kepuasan terhadap kinerja Ahok tinggi, namun tingkat elektabilitas tidak berjalan beriringan besarannya. Hal itu menunjukkan bila masih ada faktor x yang menjadi titik lemah dari gaya kepemimpinan Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News