Ahok minta angka kemiskinan dihitung berdasar KHL

Rabu, 28 Januari 2015 | 16:48 WIB Sumber: TribunNews.com
Ahok minta angka kemiskinan dihitung berdasar KHL

ILUSTRASI. Aplikasi Modalku


JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertemu dengan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) membicarakan angka kemiskinan di ibu kota.

Pria yang akrab disapa Ahok, awalnya BPS dalam menentukan angka kemiskinan menggunakan standar 2500 kalori perhari sehingga bila dihitung dengan angka rupiah berarti Rp 459 ribu.

"Masa orang punya penghasilan Rp 500 ribu sudah dianggap hidup di atas garis kemiskinan. Enggak masuk akal kan di Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (28/1/2015).

Untuk itu ia meminta BPS menghitungnya dengan menggunakan angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sehingga angka Upah Minimum Provinsi (UMP) dijadikan dasar. Tetapi karena KHL tidak bisa dijadikan acuan bagi BPS, akhirnya digunakan angka Kebutuhan Hidup Cukup (KHC) yang variabel-variabelnya hampir sama dengan KHL.

"Makanya begitu digunakan Rp 2,4 juta, Rp 2,5 juta ‎ per bulan, pasti orang miskinnya langsung meloncat. Jadi nggak apa-apa," ungkapnya.

Ahok justru ingin tahu angka riil masyarakat yang hidup dengan penghasilan dibawah KHC. Ia tidak mau membohongi diri sendiri, mengaku angka kemiskinan 3,5 persen padahal banyak warga DKI yang hidup miskin.

"Lihat saja di jalanan, rumah-rumah, kan enggak masuk akal. Lihat saja dari waktu BPJS kesehatan, dari KJP. Saya perkirakan bisa 40 persen orang Jakarta itu di bawah miskin," katanya.

Untuk itu dalam mengurangi angka kemiskinan Pemprov DKI terus menggenjot program Kartu Jakarta Pintar (KJP). "Kita sudah kasih KJP Rp 3 triliun. Tapi KJP bukan berarti bisa ditarik uang cash, harus di debet," katanya. (Adi Suhendi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan
Terbaru