Ahok pesimistis dengan ERP

Rabu, 17 Juni 2015 | 15:48 WIB Sumber: Kompas.com
Ahok pesimistis dengan ERP


JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ikut pesimistis terhadap pemasangan sistem electronic road pricing (ERP) di Jakarta. Dia melihat ketidakseriusan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang menangani proyek ini.

"Saya juga pesimistis kalau lihat orang-orangnya kayak gitu," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kota, Rabu (17/6).

Saat ini, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI (Dishubtrans) dipimpin Benjamin Bukit. Ahok mengatakan, kinerja Benjamin Bukit sedang dievaluasi.

Ahok bahkan mengatakan bahwa Benjamin kemungkinan akan dicopot dari jabatannya karena penerapan ERP di Jakarta terlambat.

"Kemungkinan sih (Kepala Dishubtrans) akan diganti. Kami lagi evaluasi," ujar Ahok.

Kemarin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga mengungkapkan rasa pesimistisnya soal ERP. Menurut dia, sistem tersebut tidak bisa berjalan jika transportasi umum di Jakarta masih belum mencukupi.

Jika dipaksakan, Djarot berpendapat bahwa hal itu malah mengakibatkan kemacetan di jalan-jalan alternatif.

Mesin ERP yang diproduksi PT Q-Free asal Swedia tersebut telah diujicobakan selama tiga bulan sejak 30 September 2014 lalu. Bahkan, program tersebut menurut rencana sudah mulai bisa dioperasikan secara resmi pada Februari 2015 lalu.

Namun, sejak jabatan Kadishubtrans diamanahkan kepada Benjamin per Januari 2015, belum ada tanda-tanda bahwa program tersebut bakal ditindaklanjuti. Mesin ERP yang terletak di depan Gedung Setiabudi One terlihat sudah tidak berfungsi sehingga terlihat seperti pajangan. (Jessi Carina)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru